UNAIR NEWS – Prof Moh Mahfud MD mendatangi prosesi pelantikan dokter spesialis di Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga (UNAIR), Rabu 13 Maret 2019. Kedatangannya kali ini adalah untuk menyaksikan menantunya yang dinyatakan lulus setelah menjalani studi pada program spesialis orthopaedi dan traumatologi.
“Alhamdulillah, saya bisa hadir di pelantikan dokter spesialias. Menantu saya hari ini dilantik sebagai dokter spesialis orthopaedi,” terang Mahfud yang saat ini menjabat sebagai anggota dewan pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).
Mahfud menambahkan, saat ini putrinya juga tengah menjalani studi di FK UNAIR pada spesialis rehap medik. Ia berharap, keduanya dapat lulus dan menjadi tambahan kontribusi UNAIR terhadap perkembangan masyarakat Indonesia yang semakin maju.
Dalam kesempatan itu, Mahfud mengatakan bahwa sebagai salah satu universitas terbaik dan tertua, UNAIR telah berkontribusi besar terhadap perkembangan kemajuan Indonesia, khususnya dalam bidang kesehatan. Untuk itu ia berharap, ke depan UNAIR dapat meluluskan dokter yang mampu beradaptasi dengan berbagai perubahan yang ada.
“Saya berharap reputasi UNAIR sebagai salah satu universitas terbaik di Indonesia yang kontribusinya sudah besar bagi kemajuan bangsa, akan menjadi lebih besar lagi. Terutama, menghadapi masa depan. Mencetak dokter-dokter yang siap beradaptasi dengan era disrupsi, era digital, dan tetap menjaga kekokohan ideologi kita sebagai bangsa yang bersatu, berdaulat, adil, dan makmur,” tambahnya.
Dalam pelantikan dokter spesialis tersebut, Dekan Fakultas Kedokteran UNAIR Prof. Dr. Soetojo dr., Sp.U(K) melantik sebanyak 75 dokter spesialis. Rinciannya, 64 dokter spesialis 1, dan 11 dokter spesialis 2. Tercatat, sejak tahun 2002, FK UNAIR telah meluluskan sebanyak 3.645 orang dokter spesialis.
Pelantikan dokter spesialis itu dihadiri oleh Direktur RS Soetomo, Direktur RS UNAIR, Ketua Majelis Wali Amanat (MWA), Ketua Alumni, Kepala Dinas Kesehatan Jatim, perwakilan dari Dinas Kesehatan Surabaya, para guru besar, hingga ketua program studi dokter spesialis.
Sementara itu, Rektor UNAIR Prof. Dr. Mohammad Nasih, SE., MT., Ak., CMA., mengatakan bahwa setelah lulus, para dokter spesialis itu setidaknya harus mampu memegang dua hal penting. Yakni, bekerka secara profesional di masyarakat, serta mampu berkontribusi untuk Nusa dan Bangsa.
Dalam kesempatan itu ia juga mengingatkan kepada para dokter spesialis untuk berhati-hati terharap perilaku mal-praktik.
“Kalau ada yang malpraktik, bisa saja kami mencabut ijazah karena melakukan hal-hal yang mestinya tidak dilakukan oleh lulusan UNAIR. Karena kami ingin semua lulusan kerja profesional,” tandas rektor. (*)
Penulis: Binti Q. Masruroh