UNAIR NEWS – Menjaga kebersihan lingkungan dan diri menjadi syarat utama membangun kesehatan. Kurang bersihnya lingkungan maupun organ dapat menjadi penyebab tumbuhnya kuman sehingga memunculkan berbagai penyakit pada manusia. Terutama pada organ reproduksi, baik untuk laki-laki maupun perempuan.
Dr. Lestari Sudaryanti, dr., M. Kes., salah seorang dosen D3 Keperawatan Fakultas Vokasi Universitas Airlangga memberikan tips menjaga kebersihan organ reproduksi. Khususnya untuk para remaja.
Tips tersebut disampaikan Dr. Lestari dalam kegiatan pengabdian yang berfokus pada pemberian pengetahuan kesehatan kepada siswa-siswa MTs (Madrasah Tsanawiyah) Tarbiyatul Wathon Campurejo Panceng Gresik. Program pengabdian tersebut digelar oleh Ikatan Alumni Universitas Airlangga (IKA UA) Cabang Gresik pada 22 November 2018.
Untuk menjaga kebersihan organ reproduksi perempuan, diperlukan beberapa hal. Berikut beberapa tipsnya. Pertama, mandi minimal dua kali sehari dengan air bersih dan sabun. Kedua, membasuh organ reproduksi sehabis buang air kecil dari arah depan ke belakang. Ketiga, minum air putih lebih banyak dan mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi saat menstruasi. Serta, keempat adalah berolahraga secara teratur.
Sementara itu, tutur Dr. Lestari, untuk menjaga kebersihan organ reproduksi laki-laki, dibutuhkan beberap hal pula. Di antaranya, pertama adalah mandi minimal dua kali sehari menggunakan air bersih dan sabun. Kedua, ganti pakaian paling sedikit dua kali sehari. Ketiga, membasuhlah organ reproduksi sehabis buang air kecil. Ketiga, berolahraga secara teratur dan minum air putih yang cukup banyak. Serta, menghindari pemakaian pakaian dalam yang terlalu ketat.
Dr. Lestari menambahkan, kebersihan organ reproduksi mesti selalu dijaga oleh para remaja. Sebab, pengetahuan dan sikap bersih tersebut mampu mengurangi hal-hal negatif atau memperkecil potensi kemunculan penyakit bagi mereka.
Selain itu, lanjut Dr. Lestari, kesadaran atas pentingnya menjaga kesehatan reproduksi diharapkan mampu mengurangi potensi remaja terlibat perbuatan negatif. Misalnya, menggunakan narkoba dan melakukan hubungan seks sebelum menikah. Terutama mecegah terjadinya penularan penyakit HIV/AIDS. (*)
Penulis: Feri Fenoria Rifa’i