UNAIR NEWS – Fakultas Sains dan Teknologi (FST) Universitas Airlangga memberangkatkan delapan mahasiswa dari jurusan teknik lingkungan untuk exchange ke Taiwan. Bertempat di Chung Yuan Christian University (CYCU), selama lebih dari 2 bulan, mereka akan menggali segala pelajaran yang ada di sana.
Delapan mahasiswa tersebut adalah Isni Arliyani, Cladia Deborah Pretty Matondang, Ida Ayu Indira Dwikasari, Lyndi Monicawati Siswanto Putri, Alifia Rizqi Ananta, Mohammaf Syaifuddin, Lintang Tubagas Rahmatullah, dan Hilmi Putra Pradana. Pemberangkatan itu menjadi yang kali pertama FST untuk mengirimkan delegasi mahasiswanya ke sana.
Sebelum pemberangkatan, pada Selasa (20/11), Dr. Hartati, Dra., M.Si., memberikan pesan ke delapan delegasi. Menurut dia, mahasiswa, khususnya delapan mahasiswa, menjadi pelopor untuk adik-adiknya di tahun berikutnya untuk exchange di sana.
”Kalian merupakan pioneer yang dikirim ke CYCU. Buatlah kesan yang baik ke mahasiswa dan professor yang ada di sana,” ungkap Hartati.
Tiga dosen FST ikut serta dalam keberangkatan ke Taiwan saat itu. Yakni, Dr. Hartati, Dra., M.Si., selaku wakil dekan I FST; Dr. Eko Prasetyo Kuncoro, S.T., DEA., selaku koordinator Program Studi Teknik Lingkungan; serta Dr. Nurina Fitriani, S.T., selaku dosen teknik lingkungan dan dosen pendamping mahasiswa untuk persiapan keberangkatan. Tak hanya mengantarkan, para dosen juga mengunjungi beberapa universitas di Taiwan untuk bekerja sama.
Selama di sana, delapan mahasiswa yang terdiri atas enam mahasiswa tahun keempat dan dua mahasiswa tahun ketiga akan melakukan kegiatan di laboratorium dan kegiatan yang lain. Terutama untuk meningkatkan pemahaman tentang lingkungan dan pengembangan diri secara psikologi serta keilmuan.
Dalam kegiatan laboratorium, ada empat professor yang akan membimbing. Mereka adalah Professor Jheng-Jie Jiang; Professor Sheng-Jie You; Professor Yan-Fen Wang; dan Professor Jr Lin-Lin. Para professor tersebut akan membimbing beberapa mahasiswa sesuai minat atau skripsinya untuk melakukan penelitian sesuai latar belakang masing-masing.
”Kami dibagi menjadi tiga topik research dengan target output paper. Ada 3 mahasiswa yang meneliti tentang adsorpsi, 4 mahasiswa tentang fotokatalis, dan terakhir tentang koagulasi water treatment,” ungkap Lintang.
Hartati berharap dua bulan ke depan, setelah menempuh segala kegiatan di sini, mendapatkan tambahan pengalaman dalam penelitian dan kehidupan kampus yang ada di CYCU. Karena itu, Hartati berkata waktu dua sampai tiga bulan itu harus punya makna. Jadi, harus ada perbedaan sikap sepulangnya dari sini.
”Jadi, kalian yang di sini merupakan agen penggerak dan agen perubah dari mahasiswa UNAIR itu sendiri sehingga ada bedanya jika dipandang oleh mahasiswa lain,” tutur Hartati. (*)
Penulis: Hilmi Putra Pradana
Editor: Feri Fenoria
