UNAIR NEWS – Mahasiswa UNAIR memang kerap menjadi langganan juara nasional bidang debat mahasiswa. Kali ini, tiga Ksatria Airlangga kembali menorehkan tinta prestasi dalam deretan daftar kejuaraan bidang tersebut. Digelar oleh Departemen Administrasi Negara, Universitas Sebelas Maret Surakarta pada awal bulan lalu, kompetisi debat tahunan yang bertajuk “Anafora: National Debat Competition” itu merupakan lomba debat mahasiswa tingkat nasional dengan sistem Asian Parlementary.
Dalam kompetisi itu, setiap tim beranggotakan tiga mahasiswa dari perguruan tinggi yang sama. Lomba tersebut dimulai dari pre-eleminasi tahap satu hingga tiga, kemudian pengambilan empat besar peserta, dan dilanjutkan ke babak final. Tak tangung-tanggung lomba tersebut mendatangkan juri yang sangat kredibel dibidangnya. Ialah dengan core adjudicator yang telah tersertifikasi World University Debating Championship (WUDC) serta invited adjudicator yang juga tersertifikasi Nasional University Debating Championship (NUDC), dab Asian University Debating Championship (AUDC).
Dalam kompetisi debat bergengsi itu, tim dari UNAIR yang beranggotakan Aisyah Ayu Anggraeni Hidayat (Ilmu Komunikasi 2015), Ria Setiawati (Ilmu Komunikasi 2015), dan Hasbi Ashshidiqqi (Perpajakan 2015). Ketiganya, berhasil menyisihkan setidaknya 12 tim yang datang dari Sabang hingga Merauke.
UNAIR menduduki peringkat pertama di babak empat besar dari perolehan skor dan victory point. Ditemui tim UNAIR NEWS pada (12/11), Aisyah menyebutkan, pada babak itu tim UNAIR melawan tim Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta, yang kemudian dimenangkan oleh Tim Ksatria Airlangga.
Melengang ke babak final dengan mulus, tim UNAIR kemudian melawan Universitas Telkom Bandun. Pada tahap ini tim UNAIR pun menang dan memperoleh predikat Juara 1.
“Proses yg luar biasa bagi selama berlangsungnya lomba mulai pre-eleminasi 1 hingga pre-eleminasi 3, tim UNAIR bisa mendapat skor tertintinggi. Yang tak kalah luar biasa adalah bertemu dengan kawan-kawan dari seluruh Indonesia bersama, berdiskusi dan bertukar pikiran, serta membicarakan politik kita hari ini,” kenang Aisyah.
Penulis: Wiwik Yuni Eryanti Ningrum
Editor: Nuri Hermawan