UNAIR NEWS – “Di era digital kalian butuh net work, karena kita tidak bisa hidup tanpa jaringan.” Itulah ungkapan dari Prof. Dr. I Made Narsa SE., M.Si., Ak., CA., selaku Kepala Perpustakaan Universitas Airlangga yang ditemui dalam serah terima bantuan fasilitas kursi perpustakaan oleh Dr. Wisudanto, SE., MM., selaku Sekretaris Pusat Pengelolaan Dana Sosial (PUSPAS) di Perpustakaan Kampus B, pada Jumat (09/11).
“Bersyukur, dengan bantuan fasilitas dari Pusat Pengelolaan Dana Sosial (PUSPAS) Universitas Airlangga akan menunjang mahasiswa dalam mengerjakan tugas kuliah,” tandas Prof. Narsa.
Tahun ini, lanjut dia, merupakan pertama kalinya PUSPAS UNAIR memberikan bantuan kursi untuk menambah fasilitas perpustakaan. Sebanyak 20 kursi diberikan oleh PUSPAS sesuai dengan permintaan yang diajukan oleh Perpustakaan Kampus B.
Dengan proses yang sederhana, ia menjelaskan kepada PUSPAS UNAIR bahwa perpustakaan membutuhkan fasilitas tersebut dikarenakan keadaan kursi yang tidak layak dipandang lagi serta menyesuaikan dengan era milenial yang dihadapi saat ini. Tanpa berfikir panjang, bantuan kursi pun bisa diterima untuk memenuhi kebutuhan yang diinginkan.
Dalam pengelolahannya terdapat mekanisme hibah (pemberian, red) dan akan dicatat sebagai aset, untuk pemeliharaan langsung diserahkan kepada pengelola perpustakaan.
“Penyediaan fasilitas seperti ini sangat penting, dengan tujuan meningkatkan edukasi kepada mahasiswa. Mahasiswa akan belajar tentang berdikusi, etika, tata krama, mencari informasi dan rekreasi,” tandasnya.
Sementara itu, Putri Desi Wulan Sari, S.Pi., M.Si., selaku Ketua Divisi Penyaluran PUSPAS UNAIR mengatakan bahwa pemberian bantuan sejumlah 20 kursi merupakan komitmen nyata dari PUSPAS dalam mendukung kegiatan akademik melalui penyediaan fasilitas serta mendukung terciptanya suasana akademik yang kondusif di UNAIR.
“Tentunya, mahasiswa harus menjaga fasilitas yang ada tanpa dicoret layaknya papan tulis, tidak dijungkir balikkan, dan menggunakan dengan baik ketika belajar disana,” ungkapnya.
Penulis: Rolista Dwi Oktavia
Editor: Nuri Hermawan
