UNAIR NEWS – Facebook Ads merupakan layanan digital marketing yang membantu pengiklanan dalam memasarkan produk sesuai dengan target. Dengan menggunakan layanan tersebut, masyarakat khususnya mahasiswa lebih efisien dengan waktu yang singkat.
Muhammad Fairuzzuddin Zuhair selaku manajer marketing Vidogarment (www.vidogarment.com) diwawancarai UNAIR NEWS menuturkan keuntungan lain selain lebih efisien waktu, Facebook Ads juga membutuhkan tenaga dan pikiran yang tidak cukup berat. Untuk kalangan mahasiswa pun cocok karena tidak membutuhkan biaya yang terlalu banyak.
“Daripada iklan di pinggir jalan yang tidak tahu pasti karakteristik audience-nya lebih baik melalui Facebook Ads yang kita bisa menentukan audience,” tuturnya.
Mahasiswa yang menjabat sebagai wakil ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Airlangga 2018/2019 tersebut menambahkan, cara menentukan audience yang ingin kita tuju ialah dengan brainstorming. Brainstorming ialah teknik menentukan audience dengan mengupas tuntas dari berbagai sudut pandang seperti usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, perangkat yang digunakan, demografi, serta relevansi produk terhadap aktivitas sehari-hari.
“Jadi harus sesuai dengan data atau pengalaman dari orang lain,” tambahnya.
Mengenai biaya yang dibutuhkan, biaya yang dikeluarkan oleh pengguna Facebook Ads minimal 10000/hari untuk bisa ter-submit pada Facebook. Cara pembayarannya yaitu dengan transfer kepada Facebook dengan top up 3000000 untuk digunakan selama 30 hari. Dengan biaya tersebut pengguna Facebook Ads bisa mendapatkan audience di luar para pengikut atau followers-nya.
Fairuz menambahkan, Facebook Ads masih menjadi salah satu saluran bisnis yang menjanjikan karena data pengguna Facebook selalu bertambah. Namun, tantangan penggunaan digital marketing tersebut pengguna harus siap dengan strategi marketing plan. Sebelum terjun di Facebook Ads strategi marketing plan harus terintegrasi dan matang terlebih dahulu.
“Mahasiswa harus berani memahami peluang bahwa di kemudian hari yang dibutuhkan adalah pengusaha-pengusaha baru yang membuka lapangan pekerjaan,” tutupnya.
Penulis: M. Najib Rahman
Editor: Nuri Hermawan