UNAIR NEWS – Taiwan Education Fair digelar pada Senin (22/10) di Hall Lantai 1, Kantor Manajemen Universitas Airlangga. Pameran itu memberikan informasi seputar pendidikan kuliah dan beasiswa S1 hingga S3 di Taiwan langsung dari para pewakilan universitas Taiwan.
Beberapa universitas ternama turut menampilkan kelebihan program studi yang dimiliki. Hal itu ditunjang dengan sistem pendidikan di Taiwan yang terus–menerus mengalami peningkatan. Khususnya dalam bidang teknologi informasi, industri elektronik, dan medis.
Dikutip dari Taiwan Today Indonesia yang diterbitkan 21 Juni 2018, hasil survei menunjukan bahwa Taiwan berada dalam peringkat 3 besar dalam 5 indikator daya saing digital 2018 menurut International Institute for Management Developmet (IMD). Beberapa indikator itu, antara lain, rata-rata jumlah tenaga profesional bidang riset dan teknologi, kinerja siswa di bidang pendidikan matematika, dan lain-lain.
Dalam tulisan blog yang ditulis Shanty Tindason pada 16 Januari 2016, dijelaskan bahwa Taiwan yang notabenenya berlabel negara maju telah mengantongi peringkat 17 publikasi penelitian di Science Citation Index (SCI) dan peringkat 15 Social Science Citation Index (SSCI). Ditambah, Taiwan berada pada posisi ke-9 dalam Elseiver Engineering Information (EI).
Cukup mengejutkan bukan? Menariknya, Taiwan memiliki database engineering terbesar dalam laporan Global Competitiveness World Economic Forum (WEF).
Kuliah di bidang medis tentu tak kalah baik. Taiwan terkenal dengan wisata medis di mana terdapat 14 rumah sakit Taiwan yang masuk dalam 200 rumah sakit terbaik dunia berdasarkan Documentary National Discovery Chanel. Taiwan juga menjadi urutan ketiga kategori pelayanan medis terbaik di dunia. Beberapa universitas yang menyediakan kuliah medis adalah National Yang-Ming University, Taipei Medical University, Fu Jen Catholic University, dan lain-lain.
Lalu, bagaimana cara berkuliah di Taiwan? UNAIR telah bekerja sama dengan Pemerintah Taiwan untuk menawarkan banyak program beasiswa. Tentu program-program tersebut bergantung pada universitas masing-masing.
Para mahasiswa harus mengukur dan menimbang kira-kira institusi mana yang cocok untuk dirinya. Para mahasiswa setidaknya mengetahui kultur daerah bagian yang dituju untuk menghindari culture shock, info seputar universitas impian mulai dari jumlah fakultas dan jurusan, bimbingan karir dan magang, serta dominan bahasa yang digunakan dalam jurusan tersebut. Mayoritas sudah diberi tanda penggunaaan bahasa dalam universitas.
Selain itu, dalam mencari pekerjaan pun dijamin tidak sulit. Sangat lazim bagi mahasiswa bekerja paruh waktu.
Tersedia banyak minimarket, restoran, atau kafe yang membuka lowongan pekerjaan bagi mahasiswa. Karena itu, para pelajar tidak perlu takut dengan biaya hidup. Mahasiswa juga dapat mempelajari bahasa Taiwan melalui program beasiswa atau mengikuti kursus.
Tak heran lagi, Taiwan dapat menjadi langkah solutif untuk melanjutkan studi pendidikan. Negara berkepulauan kecil nan menawan itu memiliki daya tarik pariwisata yang luar biasa.
Taiwan mempunyai destinasi 276 gunung dengan ketinggian lebih dari 3.000 meter dpl. Taiwan dikenal sebagai kerajaan kupu-kupu di mana sebanyak 400 spesies kupu-kupu bermukim di sana. Juga ada Menara Taipei 101 yang disebut sebagai menara tertinggi kedua di dunia setelah Burj Khalifa. Termasuk ada wisata religi di Taipei Grand Mosque dan masih banyak lagi. (*)
Penulis: Tunjung Senja Widuri
Editor: Feri Fenoria