UNAIR NEWS – Airlangga Global Engagemnet (AGE) mengadakan sesi khusus info untuk mengorek informasi mengenai Universitas Gasglow. Acara pengenalan yang berlangsung pada Selasa (23/10) itu diisi oleh Mr. Alfin Fahdi Firdaus sebagai International Officer (Indonesia) dan International Recrutment & Partnership Relations.
Alfin membuka sesi dengan pertanyaan, “Ada yang tau gak sih Glasglow University itu dimana?” Alasan adanya pertanyaan tersebut sebenarnya cukup simpel. Dia mengakui bahwa banyak audiensnya sebelumnya yang menjawab di United Kingdom. Padahal, universitas yang termasuk pada second oldest university dan termasuk dari 7 ancient university itu terletak di Kota Glasglow, Skotlandia.
“Umurnya tahun ini 567, universitas kita lebih tua dari penemuan pertama Candi Borobudur dan di Indonesia aja masih mikirin perang kekuasaan dulu tahun 1451. Skotlandia malah udah bikin universitas”, tutur Alfin.
Lulusan dari Universitas Glasglow juga tidak main-main. Ada Adam Smith, bapak ekonomi dunia. Ada James Watt, penemu mesin uap, sampai Josef Foster yang penemuannya diaplikasikan sebagai produk pembersih gigi.
Alfian kemudian melanjutkan pada persyaratan dan peluang untuk masuk di Universitas Glasglow. Yang paling pertama adalah nilai IELTS 6,5. Itu nilai minimal dan tidak meminta nilai masimal yaitu 9. Kalau dilihat dari IPK kebanyakan sudah di atas 3.0 sehingga tidak jadi masalah.
”Jadi, sebenarnya dinilai akademik masuk, tapi mungkin masalah di tes IELTS-nya. Stick dinilai itu saja meski ada opsional TOEFL iBT kebijakan sering berubah”, terang Alfin.
Ketika ditanya mengenai Motivation Letter/Personal Statement, Alfin menjawab bahwa yang dilihat dari isinya adalah non-akademik. Yakni, menyangkut alasan mengambil jurusan itu, dampak apa yang diterima negara asal setelah lulus, dan masalah leadership.
”Sebenarnya tidak banyak yang gagal karena Personal Statement,” ujarnya.
Melihat dari sisi biaya hidup, berbeda dengan London yang membutuhkan antara 1200–1600 poundsterling. Di Glasglow cukup 900 poundsterling per bulan. Kalau dihitung selama gelar master diambil, satu tahun, total biaya sekitar 600 juta rupiah.
Tak perlu risau tentang uang. Di sana juga ada beasiswa penuh seperti dari Chevening dan LPDP. Kalau dari universitas sendiri ada, tapi hanya parsial.
”Chevening saingannya internasional, sedangkan LPDP dalam negeri dan diri sendiri kapan mau apply,” kata Alfin.
Mempersiapkan mulai sekarang akan sangat baik. Kesempatan tanpa persiapan akan menjadi kekecewaan. Jadi, sudah siapkah anda masuk di Universitas Glasglow?. (*)
Penulis: Hilmi Putra Pradana
Editor: Feri Fenoria