UNAIR NEWS – Sebanyak 32.129 (data Badan Nasional Penanggulangan Bencana) rumah di Lombok, Nusa Tenggara Barat, rusak akibat gempa dengan kekuatan 7.4 SR pada 29 Juli lalu. Sebagai bentuk kepedulian atas bencana alam tersebut, Pusat Pengelolaan Dana Sosial (PUSPAS) Universitas Airlangga bersama Lembaga Amil Zakat Al Azhar Peduli Ummat atau yang biasa disebut Lembaga Zakat Al Azhar membangun Rusli (Rumah Sehat Layak Huni) yang ditujukan untuk para korban.
Penyerahan secara simbolis dilakukan oleh pimpinan kedua lembaga, bertempat di Kantor Manajemen Kampus C UNAIR, Selasa (23/10).
Rusli atau Rumah Sehat Layak Huni ini akan dibangun dengan ukuran 6 x 4 untuk masyarakat terdampak bencana gempa bumi di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Rumah dibangun atas kerja sama antara PUSPAS UNAIR dengan Lembaga Zakat Al Azhar. Targetnya, Rusli dibangun hingga 1.000 rumah.
Selain rumah, pembangunan juga dilakukan untuk masjid/mushola, bangunan SD, dan sumur bor. Hingga Kamis (25/10), tercatat 119 rumah selesai dibangun di Kecamatan Tanjung dan Pemenang; 3 mushola selesai di Kecamatan Tanjung; 1 SD selesai di Kecamatan Tanjung, dan 1 sumur bor on proses di Kecamatan Pemenang.
Terkait pemberian bantuan itu, ketua PUSPAS UNAIR Dr. Tika Widiastuti, SE., M.Si., menyatakan bahwa donasi ini adalah wujud kepedulian UNAIR terhadap korban bencana alam di Lombok.
“Donasi yang kita peroleh salah satunya berwujud rumah ini untuk bantuan bencana Lombok. Bentuk bantuan yang kami berikan nyata, kali ini sifatnya bukan yang dibagi dan langsung habis. Melalui Rusli, manfaatnya bisa jangka panjang,” papar Tika.
Selain pembangunan Rusli untuk korban terdampak gempa di Lombok, PUSPAS UNAIR juga memberikan bantuan yang sebagian besar ditujukan untuk mahasiswa. Pertama, beasiswa tematik. Yakni, bantuan finansial untuk mahasiswa yang akan mengikuti student exchange dan memiliki kendala terkait pembiayaan.
Kedua, bantuan SOP (Sumbangan Operasional Pendidikan). Yakni, bantuan SPP semester, ditujukan bagi mahasiswa yang terkendala biaya dalam menyelesaikan perkuliahan.
Ketiga, bantuan riset untuk mahasiswa kurang mampu yang memiliki ide untuk melakukan penelitian. Serta, bantuan laboratorium untuk mahasiswa yang terkendala peralatan laboratorium. Intinya, PUSPAS UNAIR terbuka untuk memberikan bantuan kepada mahasiswa yang terkendala biaya dalam proses studinya.
Selain itu, yang sudah berlangsung, PUSPAS UNAIR mengadakan pengabdian masyarakat dengan nama program Desa Gemilang. (*)
Penulis: Binti Q. Masruroh