UNAIR NEWS – Universitas Airlangga terus mengupayakan internasionalisasi pendidikan. Selain dengan kolaborasi riset dan pengabdian masyarakat, salah satu upaya itu terwujud melalui penyelenggaraan pameran pendidikan internasional. UNAIR kembali mengadakan pameran pendidikan Taiwan bertajuk Taiwan Higher Education Fair 2018 pada Oktober 2018.
Taiwan Higher Education Fair 2018 terselengara atas kerja sama antara Taiwan Education Center in Surabaya Indonesia (TECSID) dan Universitas Airlangga. Digelar pada Senin (22/10) di Hall Kantor Manajemen Universitas Airlangga, Taiwan Higher Education Fair 2018 menghadirkan informasi pendidikan universitas ternama di Taiwan.
Pengunjung bisa mendapatkan informasi kuliah dan beasiswa mulai S1, S2, hingga S3 di Taiwan langsung dari para pewakilan universitas Taiwan yang menghadiri acara tersebut. Acara dibuka langsung oleh Wakil Rektor I Universitas Airlangga Prof. dr., Djoko Santoso Ph. D., K-GH., FINASIM.; Direktur Jenderal TETO Surabaya Mr. Benson DS Lin; dan Ketua Delegasi Universitas Taiwan Prof. Yang Liang-Yo. Pada pembukaan, Prof Djoko menyatakan bahwa acara ini diharapkan dapat membawa UNAIR menuju TOP 500 World University.
”Kerja sama ini bisa menguntungkan kedua belah pihak dan membuat masa depan menjajikan bagi keberlangsungan universitas masing-masing,” ungkap Prof Djoko.
Pada pameran tersebut, terdapat sepuluh universitas terkemuka di Taiwan yang berpatisipasi. Yakni, Asia University, Chienkuo Technology University, China Medical University, Fu Jen Catholic University, Aohsiung Medical University, National Chi Nan University, National Taiwan University, Shih Chien University Kaohsiung Campus, Steering Committee for the Test of Proficiency–Huayu, dan Wu Feng University.
Menariknya, beberapa mahasiswa Indonesia di Taiwan ikut meramaikan acara dengan berbagi tips dan pengalaman mereka selama studi di Taiwan. Di samping informasi belajar dan beasiswa di Taiwan, acara itu juga menampilkan informasi seputar kehidupan di Taiwan.
Di antaranya, soal pengalaman mereka belajar sembari bekerja paruh waktu bagi mahasiswa dan mengurus visa, dan program pemerintah Taiwan yang mengundang warga Indonesia untuk belajar budaya dan bahasa Taiwan melalui beasiswa Huayu Enrichment Scholarship Program.
Selain di Surabaya, kegiatan itu juga diadakan di dua kota lain, yakni di Malang dan Denpasar. Di Malang, kegiatan tersebut diselenggarakan pada tanggal 22 Oktober 2018 di Universitas Muhammadiyah Malang Kampus III. Sedangkan di Denpasar diadakan pada 25 Oktober di Universitas Udayana Kampus Sudirman.
“Harapan saya higher education fair seperti ini bisa terus berlanjut sampai tahun berikutnya, tidak hanya Taiwan juga bisa dengan negara lain,” pungkas Prof. Djoko. (*)
Penulis: Tunjung Senja Widuri
Editor: Feri Fenoria