Organisasi mahasiswa daerah atau lebih dikenal sebagai ormada adalah organisasi mahasiswa eksternal yang bergerak secara sukarela dalam melakukan pengabdian masyarakat di daerah asalnya. Ormada di beberapa kampus memiliki legitimasi yang berbeda beda, termasuk di Universitas Airlangga. Di UNAIR ormada sebelum tahun 2016 masih berstatus sebagai organisasi mahasiswa eksternal yang tidak terkoordinasi secara resmi dengan pihak internal kampus.
Namun pada tahun 2016, tepatnya pada saat kepemimpinan Rizky Fadhilah, Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Airlangga eksistensi ormada semakin mencuat dan sempat dibahas agar dapat masuk bagian daripada organisasi mahasiswa intra kampus karena perannya yang sangat penting sebagai organisasi yang dapat menggemakan dan menerapkan nilai nilai tri dharma perguruan tinggi di daerah daerah yang tidak terjangkau oleh UNAIR sebagai institusi pendidikan namun dapat dijangkau oleh ormada.
Perjuangan ormada agar mendapatkan pengakuan resmidi lingkup civitas akademika UNAIR ternyata tidak berjalan dengan mudah. Pembahasan ormada banyak menuai pro dan kontra pada saat itu, baik bagi ormawa internal kampus maupun dari internal pengurus ormada. Seperti masalah posisi ormada diletakkan dibagian mana sampai dengan proses pendanaan kegiatan seperti apa masih menjadi persoalan yang belum dapat disepakati oleh pihak pihak yang terkait.
Namun seperti yang kita ketahui, ormada secara mandiri dapat membiayai beberapa program kerjanya melalui beberapa donatur dan sponsor, tetapi disisi lain ormada ini membawa nama UNAIR dalam menjalankan beberapa program kerjanya selama kepengurusan, sehingga secara tidak langsung UNAIR seharusnya memiliki kontribusi baik moral maupun materiil untuk ormada yang bersangkutan. Hal ini memang menjadi dilema UNAIR sebagai instansi pendidikan, yang mana harus mendukung setiap kegiatan kemahasiswaan dalam meningkatkan kualitas mahasiswanya dalam mengembangkan dan meningkatkan potensi diri serta melaksanakan misi tri dharma perguruan tinggi.
Namun dilain hal, UNAIR memiliki keterbatasan dalam hal administrasi dan keuangan yang mungkin akan semakin membebani di masa yang akan datang. padahal organisasi internal kampus sendiri juga memiliki keterbatasan yang sama dalam hal pendanaan. Oleh karena itu baik dari pihak internal kampus dan internal ormada sendiri pada dasarnya sudah saling memahami akan keterbatasan tersebut, sehingga pembahasan ormada hanya sampai pada forum informal ormada yang disepakati oleh sekitar lebih dari 20 ormada se-UNAIR yang diberi nama Forsida (Forum Silaturahim Ormada) pada saat itu.
Tahun 2016 berlalu, kepengurusan BEM UNAIR telah berpindah ke tangan Anang Fajrul pada tahun 2017. Pada tahun ini kegelisahan akan posisi ormada dihadapan kampus semakin menggema, forum forum dan diskusi tentang peran ormada terhadap eksistensi UNAIR di daerah daerah semakin menjadi perbincangan serius. Seperti yang kita tahu, UNAIR memliki target yaitu agar dapat masuk ke dalam 500 top World Class University yang di dalamnya eksistensi kampus termasuk salah satu faktor penentu.
Sehingga pada tahun 2017 diangkatlah Forsida menjadi organisasi intra kampus resmi di bawah naungan BEM UNAIR dengan jumlah lebih dari 30 ormada yang tergabung dalam aliansi tersebut dan tidak menutup kemungkinan akan bertambah nantinya. Tentunya Forsida sendiri masih menjadi BOP (Bada Otonom Persiapan) di bawah Kementerian Hubungan Luar karena sifatnya yang masih baru dan perlu pendampingan serta evaluasi setiap saat demi menjaga marwah daripada pembentukan forsida itu sendiri.
Seperti yang telah dijelaskan di atas, Ormada merupakan organisasi yang dibentuk untuk menghimpun mahasiswa yang berasal dari daerah yang sama untuk melaksanakan program kerja untuk meningkatkan kualitas diri dalam mengabdikan diri mahasiswa kepada daerah asalnya sebagai bentuk aplikasi nilai nilai tri dharma perguruan tinggi, yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian.
Melalui ormada mahasiswa yang tergabung di dalamnya akan belajar bagaimana cara mencintai serta melestarikan budayanya sendiri sambilmenghargai budaya yang berasal dari daerah lain. Bersama ormada mahasiswa akan mengerti tujuan dari mereka belajar dan menimba ilmu yang tidak lain dan tidak bukan adalah untuk mengabdikan ilmunya untuk bangsa dan negara.