Sastra Budaya

Ilustrasi
Cerpen

Agamaku, Surga-Neraka dan Puasaku II

Alasanku masih memegang agama adalah untuk menuju pada ketenangan diri. Aku yakin Islam adalah pintu selamat, pintu ketenangan, keteduhan dan kasih sayang. Di dalam ketenangan itulah aku menemukan surga. Dan di dalam kasih sayanglah, aku menemukan bidadari-bidadari yang sedang merayu, menggoda dan membawaku pada kepuasan rohaniah imajiner yang tiada ukurnya.

Read More »
Ilustrasi Merdeka.com
Cerpen

Agamaku, Surga-Neraka dan Puasaku I

Aku sama sekali merasa lepas dari upaya untuk baik seperti mereka. Diriku tak punya apa-apa. Tak punya ulama untuk ku bela, dan tak punya hafalan Al-Qur’an yang bisa kubanggakan. Hingga aku tak berkesempatan untuk membela ulama’ maupun merasa ternistakan oleh orang yang memelintir kitab suci itu.

Read More »
Ilustrasi
Cerpen

Jangan Tersandera Part II

Di sebuah mimbar, seorang Kyai ditanya seorang jamaahnya. Jamaah yang bertanya ini adalah seorang warga dari desa Selo. Ia sendari ingin mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi.

Read More »
Ilustrasi
Cerpen

Jangan Tersandera Part I

Jejak kaki laki-laki itu makin terdengar cepat lajunya. Beriringan dengan itu, amukan suara menggelar terdengar tanpa diketahui dari mana asalnya.

Read More »
Ilustrasi
Cerpen

Tentang Kebuntuan Itu II

Memandangiku sejenak menulis, dan kuhitung lebih dari lima kali hingga rentetan bait tulisan penuh mengumpulkan sari pati isi ke dalam kertasnya itu.

Read More »
Ilustrasi
Cerpen

Tentang Kebuntuan Itu I

Obrolan ini nyaris saja berakhir. “Akhiri sajalah, percuma”, takdir tidak diubah dengan kata-kata, melainkan harus menggunakan tindakan

Read More »
Ilustrasi
Cerpen

Opera Meja Kerja

Derit pintu tetangga memecah hening. Sialan. Tidur kuterganggu. Siapa pula manusia yang tak tahu aturan itu?

Read More »
Ilustrasi id.aliexpress.com
Cerpen

Piramida Warna Part II

UNAIR NEWS – Telah lama aku menunggu suratmu. Menunggu ceritamu dari tempat barumu. Sampai hari terjauh ini, berapa banyak teman barumu

Read More »
Ilustrasi Lakonhidup.com
Cerpen

Sepotong Setia

Kursi yang kududuki terasa berguncang. Lalu kurasakan sepetak gambar di jendela mulai berganti seperti layar televisi. Pandanganku menerawang ke luar.

Read More »