UNAIR NEWS – Permasalahan sampah merupakan permasalahan yang harus ditanggung bersama, baik dalam lingkup lingkungan sekolah, universitas, kantor, hingga rumah. Masyarakat dituntut untuk menanggung bersama permasalahan yang nampak sepele namun berdampak sangat besar ini. Oleh karenanya, kelompok mahasiswa Program Kerja Lapangan (PKL) Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Program Studi di Luar Kampus Utama (PSDKU) Universitas di Banyuwangi ini menawarkan sebuah inovasi yang juga menjadi solusi.
Grobak Sampah (Guyub Rukun Ngolah Bank Sampah) merupakan salah satu kegiatan dari serangkaian program PSP (Peduli Sampah Pakel) di Desa Pakel, Kecamatan Licin, Kabupaten Banyuwangi. Program ini bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan Bank Sampah Kabupaten Banyuwangi yang telah diresmikan oleh pihak Kecamatan Licin pada hari Jum’at, 2 Agustus 2019. Diwakili oleh Iwan Yos selaku Sekretaris Kecamatan Licin, program PSP diresmikan dengan pemotongan pita, tanam pohon bersama masyarakat dan penandatanganan komitmen melaksanakan program PSP yang diikuti oleh seluruh masyarakat Dusun Dorenan dan perangkat Desa Pakel.
Bertempat di SD Negeri (SDN) 3 Pakel, acara peresmian juga turut dihadiri Kepala Desa Pakel beserta perangkatnya, perwakilan Puskesmas Licin, Ketua BPD, Kepala Dusun, Ketua RT/RW, serta masyarakat Dusun Durenan. Sebelum acara peresmian, sudah terlebih dahulu dilaksanakan serangkaian kegiatan meliputi advokasi kepada pihak desa, sosialisasi dan pemicuan mengenai kesadaran masyarakat dalam membuang sampah bersama fasilitator kecamatan sehat dan Puskesmas Licin, serta sosialisasi dan pelatihan pengelolaan sampaholeh DLH dan Bank Sampah Kabupaten Banyuwangi.
Kegiatan Grobak Sampah ini membentuk Pos Pemberdayaan Masyarakat (POSDAYA) Sampah yang diharapkan berfungsi layakya Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) namun dalam lingkup permasalahan sampah. Kegiatan POSDAYA Sampah akan dilaksanakan setiap minggunya oleh kader yang telah dipilih oleh masyarakat. Adapun kegiatannya dimulai dengan masyarakat akan membawa sampah yang sudah dipilah untuk ditabung, kemudian kader akan menimbang dan mencatatnya dalam buku tabungan sampah milik masyarakat. Ketika sampah telah terkumpul, pihak Bank Sampah Banyuwangi yang akan mengurusnya.
Ditemui pihak UNAIR NEWS selepas acara, Erlin Qur’atul Aini yang merupakan salah satu anggota kelompok berharap agar program ini dapat meningkatkan kemandirian masyarakat dalam mengelola sampah rumah tangga, mengurangi volume sampah yang dibuang sembarangan, utamanya di sungai dan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat dari hasil tabungan sampah anorganik.
“Kami berharap meskipun kegiatan PKL kelompoknya telah selesai, namun manfaatnya tetap dapat dirasakan oleh masyarakat hingga nantinya Desa Wisata Pakel dapat terwujud,” tandasnya.
Penulis: Tsania Ysnaini Mawardi
Editor: Nuri Hermawan