Hubungan Spesies Penyebab dengan Jumlah CD4 dan Gambaran Klinis Pasien Kandidiasis Oral dengan HIV/AIDS

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh Samaa

Kandidiasis oral (KO) adalah kelainan mukosa rongga mulut yang disebabkan oleh jamur genus candida, faktor predisposisi pada pasien dengan HIV/AIDS terutama karena penurunan jumlah CD4,koloni Candida yang tumbuh umumnya Candida albicans bergeser menjadi Candida non albicans.

Penelitian dilakukan dengan besar sampel dihitung berdasar data proporsi didapatkan   jumlah 114 Sampel yang berasal dari  bilasan air bekas kumur pasien yang terinfeksi HIV/AIDS  dengan KO. Identifikasi spesies Candida dengan kultur Chromagar diikuti dengan Vitek 2.Hubungan spesies Candida  dengan jumlah CD4 dan gambaran klinis dianalisis menggunakan Pearson’sTes Kruskal –Wallis.

Ada pertumbuhan 149 isolat dalam kultur 114 pasien,tumbuh Candida albicans 104(69,7%) isolat dan Candida non albicans 45(30,3%) isolat yang terdiri dari Candida krusei 22(14,85%) isolat, Candida glabrata 12(8,1%) isolat ,Candida tropicalis 6(4,05%) isolat , Candida dublinienses 2 ( 1,3%) isolat , Candida parapsilosis 2(1,3%) isolat, Candida lipolyca 1(0,7%) isolat.

Pertumbuhan C albicans lebih sering terjadi pada pasien dengan jumlah CD4 yg lebih tinggi, sedangkan Candida campuran  antara C non albicans tumbuh pada pasien HIV/AIDS dengan jumlah CD4 yang lebih rendah. Gambaran klinis yang terkait dengan pertumbuhan C albicans  hanya KO bentuk pseudomembran, KO rekuren, seta keluhan ada dan tidak nya rasa nyeri pada saat menelan. Pasien yang minum Anti Retro Virus (ARV) mempunyai gejala klinis yang lebih ringan.

Pendahuluan

Infeksi Human ImmunodeficiencyVirus (HIV) dan Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) masih merupakan masalah utama saat ini diseluruh dunia. Banyak manifestasi klinis diarea mulut yang sering dijumpai pada pasien yang terinfeksi oleh HIV/AIDS.Salah satu yang sering dijumpai adala KO .Infeksi jamur ini dapat terjadi sebagai tanda pertama atau gejala penyakit HIV/AIDS dan kadang kadang dapat menjadi keluhan utama pasien. Penurunan jumlah CD4 pada pasien HIV/AIDS menyebabkan pergeseran penyebab KO dari domonasi C albicans menjadi dominasi C non albicans.

Metode

Subjek dalam penelitian ini adalah pasien HIV/AIDS yang berobat di Dr. Soetomo Surabaya Indonesia,  dan ditemukan infeksi oportunistik KO . Diagnosis  HIV/AIDS menggunakan rapid test HIV dengan 3 metode yaitu Foku,s Intec ,Vikia. Diagnosis  KO dengan pemeriksaan klinis dan pemeriksaan  10-20% KOH ,dilanjutkan dengan kultur pada media Chromagar dan koloni jamur  yang tumbuh dihitung dengan satuan CFU / 50 μL. Untuk identifikasi spesies Candida dilanjutkan kultur dengan vitek 2.  Kriteria penerimaan subyek adalah   pasien laki-laki atau  wanita berumur >18 tahun. Jumlah limfosit  T CD4 diperiksa  menggunakan alat BD Facs Calibur buatan Amerika , dan subyek dikelompokan  berdasar kadar limfosit T CD4  menjadi 3 kelompok sampai masing masing kelompok berjumlah 38 subyek maka total sampel terdapat 114 subyek .terdiri atas kelompok dengan kriteria kadar limfosit T CD4 antara  1 – 100sel / μL, kadar limfosit T CD4  antara 101 – 200sel / μL, dan kelompok dengan  kadar limfosit TCD4>200sel / μL. Komite penelitian etis telah memberikan persetujuan etis untuk penelitian ini dengan nomer etik 1125/KEPK/IV/2019.

Hasil

Dari 114 pasien yang diperiksa untuk kolonisasi kandidiasis oral, 114 pasien (100%) menghasilkan spesies Candida. Laki-laki prevalensi lebih tinggi 83 pasien (72,8%) dibandingkan dengan perempuan 31 (27,2%) perempuan.Usia pada sampel penelitian ini bervariasi antara kelompok usia 17-25 tahun hingga 56-65 tahun. Pengelompokkan usia pada penelitian ini dilakukan berdasarkan kriteria WHO. Kelompok usia terbanyak berada pada rentang usia 36-45 tahun sebanyak 37 subjek (32,5%) dan jumlah paling sedikit pada rentang usia 56-65 tahun sebanyak 9 pasien (7,9%). Tidak ada dalam subjek penelitian ini yang mencapai usia manula (>66 tahun).  Pada penelitian inipasien  memiliki keluhan utama lebih dari satu jenis. Keluhan tersering adalah bercak putih pada rongga mulut sebanyak 103 pasien (90,4%), sedangkan keluhan bercak merah pada rongga mulut  hanya 1( 0,9%)  pasien dan bercak/luka pada sudut bibir didapatkan pada masing-masing 10 (8,8%) pasien. Spesies candida secara bermakna terkait dengan bentuk klinis(P=0,011), nyeri saat menelan (P=0,002), Jumlah CD4 (P=0,000), Penggunaan ARV(P=0,004) , Tetapi tidak bermakna dengan jenis kelamin(  P= 0,747),usia pasien (P= 0,188), Spesies Candida berhubungan dengan keluhan nyeri saat melan dan Jumlah CD4 t6anpa melihat sudah minum ARV atau belum ARV.

Diskusi

KO adalah infeksi jamur oportunitis yang paling umum pada pasien HIV/AIDS ,menunjukan kelompok pasien  yang paling berpengaruh adalah kelompok dengan kekebalan tubuh yang menurun akibat penyakit oportunistik yang diderita pasien . Pada penelitian ini pertumbuhan candida albicans lebih dominan yaitu 69,7%  pada pasien pasien yang mempunya jumlah CD4 yang lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan Candida non albicans yg mengenai pasien dengan jumlah CD4 yang rendah .

Simpulan

Pada pasien HIV/AIDS dengan KO semakin rendah kadar limfosit T CD4  nya maka spesies yang tumbuh lebih dominan Candida non albicans, dan semakin tinggi jumlah CD4 maka jamur yang tumbuh lebih domonan Candida albicans.

Penulis : Dr.dr.Dwi Murtiastutik,Sp.KK(K)

Info lengkap dari artikel ini dapat dilihat pada tulisan kami di:

https://www.jewd.eg.net/article.asp?issn=1687-1537;year=2022;volume=19;issue=1;spage=51;epage=57;aulast=Murtiastutik

Association between etiologic species with CD4 count and clinical features of oral candidiasis among HIV/AIDS patients

Dwi Murtiastutik, Cita Rosita Sigit Prakoeswa, Indah S. Tantular, Muhammad Yulianto Listiawan, Afif Nurul Hidayati, Evy Ervianti, Lunardi Bintanjoyo

Berita Terkait

newsunair

newsunair

Scroll to Top