Workshop HKI Goes to Student, Libatkan Alumni UNAIR Hingga Pemerintah

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Wahyu Herlambang menjelaskan PT INOBI saat sesi succes story: start up UNAIR. (Foto: Istimewa)

UNAIR NEWS – Setelah dinyatakan lolos, sebanyak 31 tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) mengikuti Workshop Hak Kekayaan Intelektual (HKI) Goes to Student, yang diselenggarakan oleh Lembaga Inovasi, Pengembangan Jurnal, Penerbitan dan Hak Kekayaan Intelektual (LIPJPHKI) Universitas Airlangga (UNAIR) pada Rabu (30/03/2022). Kegiatan yang bertempat di Hotel Grand Dafam, Surabaya, mendatangkan berbagai pakar dari bidangnya dalam tiga sesi.

Sesi pertama mengundang, Kepala Divisi Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) Kantor Wilayah Jawa Timur Kementerian Hukum dan HAM, Dr Subianta Mandala membahas tentang kekayaan intelektual bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Kekayaan Intelektual Personal meliputi hak cipta, hak kekayaan industri, hak cipta, paten, desain industri, merek, desain tata letak sirkuit terpadu,  dan rahasia dagang.

Sebuah merek harus didaftarkan, sebagai alat bukti bagi pemilik atas merek yang didaftarkan. Hal ini juga mencegah orang lain memakai merek yang sama, dalam peredaran barang atau jasa sejenisnya. Sesi selanjutnya, LIPJPHKI mengundang dua alumni UNAIR, Wahyu Herlambang dari PT Inovasi Bioproduk Indonesia (INOBI) dan Ichlasul Amal R. Winata pada Bayibunda.

Sebagai alumni Fakultas Sains dan Teknologi (FST) 2013, Wahyu mengaku asal muasal berdirinya PT INOBI dirancang, untuk membentuk produk riset di lingkungan UNAIR dan dikomersilkan. Didirikan pada tahun 2017, salah satu bagian dari DPA Group (Holding Company UNAIR) ini bergerak di bidang industri bioteknologi dan perdagangan.

“Dari awal harus ada konsep problem solving saat membuat produk, sehingga kita perlu melakukan riset, diskusi, dan meneliti fenomena-fenomena sekeliling. Kemudian research market, bisa diperoleh dari buku, internet, atau melihat kebutuhan yang dibutuhkan masyarakat atau pasar. Sampai pada pendanaan, pembuatan tim yang berkualitas dan selalu mengembangkan produk, dengan terus melakukan riset dan penelitian,” jelas Wahyu.

Berbeda dengan alumni Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UNAIR 2006, sebelum membuat Bayibunda Store, Ichlasul sempat mengelola banyak usaha yang mengalami pasang surut  pemasukan dan pengeluaran. Berangkat dari persentase stunting Indonesia yang meningkat sekaligus jasa pelayanan dan edukasi, yang berkaitan dengan ibu dan bayi masih sedikit, Bayibunda resmi dibuka pada tahun 2020. 

Pada sesi terakhir, Koordinator HKI Indria Wahyuni menutup workshop dengan pemaparan Ruang Lingkup dan Layanan HKI di Universitas Airlangga. Lektor Fakultas Hukum (FH) UNAIR tersebut juga menanyakan tantangan, kebutuhan, dan gagasan baru kepada para peserta yang telah mengikuti workshop. 

“Selain pendanaan, kami mengingatkan pentingnya aspek legalitas. Karena kegiatan (bootcamp) kemarin, banyak sekali yang bertanya tentang legalitas, maka LIPJPHKI merespon dengan kegiatan ini,” tutup Indria. 

Penulis : Balqis Primasari

Editor : Nuri Hermawan

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp