Gelar Upgrading, BEM KM SIKIA Banyuwangi Bangun Kerekatan antar Pengurus

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Upgrading BEM KM SIKIA Banyuwangi Secara Hybrid pada Sabtu-Minggu (26-27/3/2022). (Foto: Azka Fauziya)

UNAIR NEWS – Dalam mewujudkan iklim organisasi yang stabil, dibutuhkan kemampuan serta kepekaan dalam aspek pendekatan personal & internal, pengungkapan ekspresi, dan penyampaian aspirasi. hal itu lah yang mendasari kegiatan Upgrading pengurus BEM KM SIKIA Banyuwangi Periode 2022/2023 diselenggarakan. Upgrading merupakan salah satu program kerja Kementerian PSDM (Pengembangan Sumber Daya Mahasiswa) guna pendekatan serta pelatihan dalam peningkatan solidaritas, kualitas, totalitas, dan loyalitas bagi seluruh pengurus.

Alda Rizma Nurlaili selaku ketua pelaksana, menjelaskan bahwa upgrading kali ini digelar secara blended selama dua hari berturut-turut (26-27/3). Dalam acaranya, hari pertama dilaksanakan secara hybrid di Kampus Giri, kemudian berlanjut bermalam bersama di Villa Kampoeng Osing Banyuwangi hingga esok hari.

“Hari pertama, kami berikan konsep formal. Didalamnya terdapat pemaparan materi serta presentasi program kerja masing-masing kementerian. Baru setelahnya, kami laksanakan makrab (malam keakraban) di malam hari,” ujarnya.

Bintang Gumilang, M Kes selaku Kepala Tata Usaha SIKIA UNAIR menjelaskan, bahwa mahasiswa memiliki tujuan masing-masing dan pandangan yang berbeda-beda dalam berorganisasi. “Mahasiswa yang berorganisasi dapat diibaratkan pemain sepak bola dan penonton kompetisinya,” ungkapnya.

Di antara banyaknya mahasiswa, organisator merupakan lingkup kecil dari populasi tersebut. Tidak banyak mahasiswa lain yang memiliki kesempatan sebesar itu.

“Jumlah penonton pasti lebih banyak dari pemain. Namun, siapakah yang berperan lebih penting dalam event tersebut?,” tanyanya.

Melanjutkan analoginya, ia menyebutkan bahwa komunikasi juga merupakan satu kesatuan dalam menjalankan kelangsungan organisasi kedepannya. Menurutnya, berbagai hal harus dibicarakan dengan transparan guna menghindari gesekan konflik antar anggota. Dalam hal ini, pendekatan yang paling bagus adalah pendekatan melingkar dimana arah pembicaraan akan satu pintu.

“Dalam posisi tersebut, seluruh anggota dapat melihat satu sama lain, tanpa ada yang berpusat di tengah. Sebuah lingkaran akan membentuk satu kesatuan tanpa sudut dan ujung didalamnya, begitupula komunikasi dalam sebuah organisasi,” jelasnya.

Disisi lain, Alda melanjutkan bahwa agenda itu merupakan kegiatan tahunan yang wajib dilaksanakan. Pasalnya, usai peralihan kepengurusan, para anggota membutuhkan waktu intens untuk saling mengenal satu sama lain. Mengenai hal tersebut, Alda berharap kegiatan ini dapat menciptakan iklim keharmonisan yang baik guna merekatkan kekeluargaan antar pengurus.

“Kedepannya, semoga tali persaudaraan antar anggota menjadi semakin rekat, sehingga dapat beradaptasi dan bersinergi dengan kepengurusan BEM selama satu periode kedepan,” pungkasnya.

Penulis: Azka Fauziya

Editor: Khefti Al Mawalia

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp