Diskusi Eco-Leadership, BEM UNAIR Bahas Pentingnya Gerakan Lingkungan Mahasiswa

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Poster webinar Green Youth Talks ke-5 “Achieving Eco-leadership & Climate Justice Wins: 2022 Environmental Plans By University Student Organizations”. (Foto: Dokumentasi Pribadi)

UNAIR NEWS – Berbagai permasalahan lingkungan yang terjadi di Indonesia mendorong lahirnya gerakan-gerakan lingkungan yang diinisiasi oleh generasi muda terutama kalangan mahasiswa. Kementerian Lingkungan Hidup Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Airlangga (UNAIR) menjadi salah satu pembicara dalam webinar Green Youth Talks ke-5  yang diadakan oleh Green Welfare Indonesia. Agenda itu merupakan wadah diskusi gerakan lingkungan yang diikuti oleh perwakilan BEM dari 6 universitas di Indonesia. 

Kementerian Lingkungan Hidup BEM UNAIR yang diwakili oleh Ramadhani Jaka Samudra, Muh Rafli Dwi Septianto, dan Muh Ariiq Setiawan memaparkan isu-isu lingkungan yang kerap terjadi di Jawa Timur, serta menjelaskan berbagai program kerja yang akan diwujudkan untuk berkontribusi dalam penanganan permasalahan dan kerusakan lingkungan tersebut. “Pada periode kepengurusan tahun ini kami mendirikan kementerian baru yang belum pernah ada di BEM UNAIR yaitu kementerian lingkungan hidup,” tutur Ramadhani Jaka Samudra.

“Sebelumnya memang sudah ada program-program di BEM UNAIR terkait pelestarian lingkungan hidup namun tidak terealisasikan dalam satu kementerian khusus, melainkan pada kementerian pengabdian masyarakat,” ujar wakil presiden BEM UNAIR Kabinet Reformasi tersebut melalui Zoom Meeting Sabtu, (26/03/2022). 

Menurut Rama, sapaan akrabnya, pentingnya peran generasi muda dalam menangani isu sampah yang tidak terkelola di Indonesia dengan membahayakan kelestarian lingkungan dan kesehatan manusia akibat kontaminasi mikroplastik yang ditimbulkan. Tingginya perburuan dan perdagangan ilegal satwa liar yang dilindungi, seperti kijang, lutung, dan burung-burung endemik, juga tingginya deforestasi di Indonesia yang mengancam keanekaragaman hayati menjadi alasan lahirnya kementerian lingkungan hidup BEM UNAIR pada periode kepengurusan tahun ini. 

Menteri lingkungan hidup BEM UNAIR Muh Rafli Dwi Septianto turut menjelaskan 3 poin penting fokus isu dalam kementeriannya. “Program-program kerja kami akan berfokus pada pengendalian pencemaran lingkungan, pendayagunaan dan pengembangan sumber daya alam, serta penegakkan hukum lingkungan,” tutur mahasiswa Fakultas Hukum (FH) UNAIR 2020 tersebut. 

Menurutnya pengendalian pencemaran lingkungan akan berfokus pada upaya penanganan pencemaran lingkungan yang meliputi edukasi dan monitoring kondisi lingkungan. Sedangkan pendayagunaan dan pengembangan sumber daya alam akan mendorong mahasiswa untuk aktif terlibat dalam menjaga dan mengembangkan potensi sumber daya alam melalui pelestarian alam dan startup lingkungan.

“Untuk fokus pada isu penegakan hukum lingkungan, maka kami akan mendorong upaya pengawalan berbagai kasus atau permasalahan lingkungan melalui penulisan opini, policy brief, gelaran kompetisi, dan aksi-aksi lainnya,” jelas direktur jenderal (dirjen) pengendalian pencemaran lingkungan, Muh Ariiq Setiawan. Ketiga fokus isu itu akan dihadirkan melalui program kerja yang berbentuk aksi sosial-lingkungan, edukasi, penanaman pohon, kompetisi antar-mahasiswa, festival lingkungan, kajian, dan aksi tanggap bencana yang melibatkan mahasiswa, akademis, LSM, pemerintah, dan masyarakat umum. 

“Sebagai generasi muda, kita perlu menjaga dan melestarikan lingkungan karena kita adalah pewaris lingkungan di masa depan. Harapan saya dari acara Green Youth Talks hari ini pastinya bisa menjadi inspirasi bagi kita semua terutama bagi Kementerian Lingkungan Hidup BEM UNAIR Kabinet Reformasi untuk selalu menjaga lingkungan dan alam kita disamping banyaknya permasalahan lingkungan yang terjadi di masyarakat,” tutur Ariiq.

Penulis: Thara Bening

Editor: Khefti Al Mawalia

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp