Penilaian Sistematis Tren Pemanasan Suhu Permukaan Tanah di Madagaskar Dari Tahun 2000 Hingga 2019

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Foto by Bernas id

Saat ini dunia kita menghadapi masalah lingkungan yang serius yaitu perubahan iklim terutama kenaikan suhu dan perubahan iklim. Perubahan iklim sebagian besar disebabkan oleh aktivitas manusia. Data terkait iklim berbasis satelit, seperti Suhu Permukaan Tanah (land surface temperature), memainkan peran penting dalam memantau proses klimatologi, interaksi energi permukaan tanah, dan neraca air pada skala regional hingga global, serta dampak perubahan iklim. Suhu Permukaan Tanah didefinisikan sebagai radiasi termal yang dipancarkan oleh permukaan tanah yang diamati satelit MODIS (Moderate Resolution Imaging Spectroradiometer) pada sudut pandang tertentu. MODIS memiliki dua satelit yang disebut MODIS Terra dan MODIS Aqua.

Republik Madagaskar merupakan negara kepulauan yang terletak di Samudera Hindia. Negara ini memiliki ekosistem yang unik. Musim hujan (November hingga April) seringkali dapat mendatangkan siklon tropis yang merusak. Suhu di Madagaskar juga dipengaruhi oleh bencana seperti banjir dan peningkatan variabilitas curah hujan di berbagai wilayah pulau. Madagaskar mengalami kenaikan suhu dan ini memicu anomali musim. Peningkatan suhu ini juga menyebabkan musim kemarau yang lebih panas dan kering, serta musim hujan yang lebih basah. Karena meningkatnya suhu global dan suhu laut yang meningkat selanjutnya, intensitas siklon meningkat. Rata-rata terjadi 3-4 siklon per tahun.

Penilaian suhu permukaan tanah dapat menggunakan dua teknik analisis yaitu spasial dan temporal. Spasial berkaitan dengan ruang, sedangkan temporal berkaitan dengan waktu. Model autoregresi pada time series digunakan untuk mengamati waktu sebelumnya dan memprediksi waktu berikutnya. Konsep model autoregression dalam time series mengacu pada model yang dikembangkan dengan melakukan regresi pada nilai sebelumnya. Komponen AR menentukan fungsi autokorelasi di beberapa titik. Estimasi autokorelasi dapat memiliki varians yang agak besar dan dapat sangat autokorelasi satu sama lain.

Data suhu permukaan tanah yang berkorelasi antara ruang dan waktu dianalisis dengan regresi multivariat. Penelitian ini bertujuan untuk menilai perubahan suhu permukaan tanah di Madagaskar. Data suhu permukaan tanah dari tahun 2000-2019 untuk 36 sub-region di Madagaskar dianalisis dengan cubic spline untuk melihat pola musiman. Rata-rata kenaikan suhu permukaan tanah per dekade di Madagaskar terjadi di wilayah Selatan (0,4293 °C/dekade). Rata-rata kenaikan suhu permukaan tanah per dekade terendah di Madagaskar terjadi di wilayah Utara (0,1922 °C/dekade). Di seluruh daratan Madagaskar, rata-rata perubahan suhu permukaan tanah per dekade adalah 0,3383 (°C/dekade) (CI: 0,2214-0,4554). Peningkatan suhu permukaan tanah di daratan Madagaskar merupakan indikasi bahwa isu pemanasan global dalam skala regional benar-benar terjadi. Namun, diperlukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengkonfirmasi kembali temuan penelitian ini dalam skala global. Pendekatan lain tampaknya diperlukan untuk meningkatkan akurasi dan estimasi, terutama untuk mengkonfirmasi kembali di area yang sama.

Reference

Eka Prasetya, T. A., Devi, R. M., Fitrahanjani, C., Wahyuningtyas, T., & Muna, S. (2022). Systematic assessment of the warming trend in Madagascar’s mainland daytime land surface temperature from 2000 to 2019. Journal of African Earth Sciences, 189, 104502. https://doi.org/10.1016/j.jafrearsci.2022.104502

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp