“HUT 48 Tahun” PPNI Gandeng FKp UNAIR Gelar Pelatihan BHD untuk Relawan

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Tim dari FKp UNAIR saat memberikan pelatihan. (Foto: Istimewa)

UNAIR NEWS – Dalam rangka memperingati 48 Tahun Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), gelaran pelatihan Bantuan Hidup Dasar (BHD) pada masa pandemi bagi relawan kebencanaan. Acara yang mengusung tema “Perawat Bersama Rakyat Menuju Bangsa Sehat Bebas Pandemi Covid-19” tersebut, dilakukan atas kerja sama banyak pihak dengan Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga yang bertujuan untuk mendukung SDGs.

Berlangsung di Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Pasuruan (17/03/2022), acara tersebut diikuti oleh 500 lebih peserta yang terdiri dari Sekber Relawan Penanggulangan Bencana, PMI, dan banyak unit terkait bencana alam lainnya. Dalam kesempatan itu, hadir pula Wakil Wali Kota Pasuruan Adi Wibowo SIP MSi, Ketua HIPGABI JATIM, Dr Sriyono SKep Ns, M Kep Sp Kep MB, Kalaksa BPBD Kota Pasuruan Bapak Samsul Hadi SE MM, Koordinator SRPB JAWA TIMUR Dian Harmuningsih, SE MM, Ketua SRPB KOTA PASURUAN Bapak Jumadi SE MM.

Pada kesempatan itu, Ketua DPW PPNI Prof Nursalam M Nues Hons mengatakan bahwa pandemi Covid-19 yang berangsur beralih menjadi endemi menuntut masyarakat untuk siap dan mampu untuk beradaptasi. Peran perawat, sambungnya, semakin penting dimana perawat yang dekat dengan masyarakat berkesempatan untuk mendorong masyarakat menjadi resilien atau tangguh.

“Pengabdian masyarakat dalam rangka ulang tahun PPNI ke 48 ini bertujuan untuk meningkatkan resiliensi masyarakat,” ujarnya,

Selanjutnya, Ketua HIPGABI JATIM, Dr Sriyono menuturkan bahwa BHD sangat penting untuk dilakukan oleh siapapun. Bukan hanya tenaga kesehatan, relawan bencana, bahkan masyarakat umum juga perlu untuk mampu melakukannya.

“Gawat darurat henti jantung dapat terjadi dimanapun termasuk di lokasi bencana. Pengabdian masyarakat ini adalah bentuk bakti perawat pada negeri terutama untuk meningkatkan kemampuan relawan bencana,” paparnya.

Sementara itu, secara terpisah Ketua panitia Hakim Zulkarnain, SKep Ns MSN yang juga Dosen Fakultas Keperawatan UNAIR mengatakan bahwa dari acara tersebut diharapkan seluruh relawan bencana yaitu orang yang hadir di lokasi bencana pertama kali mampu untuk menolong korban dengan maksimal. Relawan, sambungnya, berada di garda terdepan untuk menolong korban bencana.

“Kondisi korban bencana sangat gawat. Nyawa mereka terancam dan perlu pertolongan yang terdekat dari relawan atau tenaga kesehatan,” jelasnya.

Pada akhir, ia juga mengatakan bahwa kegiatan itu bertujuan untuk meningkatkan kapasitas relawan agar mampu menolong korban. Sehingga saat ada yang butuh pertolongan pertama orang awam, relawan dapat segera memberikan pertolongan pertama secara cepat, tepat dan efisien.

“Dari hal tersebut dapat meminimalisir terjadinya jumlah korban meninggal dunia akibat pertolongan pertama yang kurang tepat,” tutupnya.

Penulis: Nuri Hermawan

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp