Kajian Tematik UKMKI UNAIR Kisahkan Tiga Peristiwa Sejarah Pada Isra Mikraj

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ustadz Akmal Sjafril M Pd memaparkan Peristiwa isra miraj pada Kajian Tematik UKMKI UNAIR Minggu (6/3/2022). (Foto: Haryansyah Setiawan)

UNAIR NEWS – Unit Kegiatan Mahasiswa Kerohanian Islam (UKMKI) Universitas Airlangga (UNAIR) Menyelenggarakan Kajian Tematik secara daring Minggu (6/3/2022). Kegiatan itu menghadirkan Ustadz Akmal Sjafril M Pd I  untuk mengupas dan mentadaburi peristiwa Isra Mikraj.

Dalam pembukaan acara itu, Ketua UKMKI UNAIR M Syahril menjelaskan, peristiwa isra miraj digambarkan sebagai perjalanan fisik dan spiritual nabi muhammad. Perjalanan itu mengandung banyak hikmah dan pelajaran yang  relevan hingga saat ini. 

“Peringatan isra mikraj ini perlu dilakukan karena memang kita sebagai manusia adalah tempatnya salah dan dosa. Isra mikraj ini merupakan bentuk kebesaran Allah SWT,” ujar ketua UKMKI 38 UNAIR itu.

Ustadz Akmal Sjafril M Pd I  membuka kajian dengan menceritakan waktu kejadian isra mikraj. Menurut sejarawan itu, tidak ada yang tahu pasti kapan isra miraj terjadi. Namun dia mengatakan bahwa isra mikraj itu terjadi antara tahun ke sebelas sampai ketiga belas dari kenabian.

Ustadz Akmal mengungkapkan bahwa ada tiga peristiwa penting yang terjadi pada isra mikraj. Peristiwa tersebut sangat signifikan dampaknya hingga saat ini.  

Pertemuan para nabi dan rasul

Rasulullah SAW berjumpa dengan Nabi Adam AS di langit pertama, Nabi Yahya AS dan Nabi ‘Isa AS di langit kedua, Nabi Yusuf AS di langit ketiga, nabi Idris AS di Langit keempat, Nabi Harun AS di langit kelima, Nabi Musa AS di langit keenam, dan Nabi Ibrahim AS dilangit ketujuh. Setelah itu, Rasulullah naik ke Sidratul Muntaha dan melampauinya untuk bertemu Allah SWT.

Setelah selesai menghadap Allah SWT kemudian  kembali ke masjidil aqsha. Di Masjidil Aqsa Allah SWT membangkitkan semua nabi dan rasul untuk menunaikan shalat yang diimami oleh rasulullah .

“Dalam sebuah hadits disebutkan Ada 124 ribu nabi  dan 300-an ratusan rasul, 25 yang wajib dikenal,” ujar Ustadz Akmal.

Ustadz yang kerap menjadi kandidat doktor sejarah itu mengatakan, tidak ada yang tahu pasti para nabi yang dibangkitkan itu secara fisik atau gaib . Namun dia memiliki pemikiran bahwa nabi yang dibangkitkan pada peristiwa itu adalah secara gaib.

“Dalam pemikiran saya kayaknya bukan secara fisik. Karena kalau secara fisik 124 ribu orang dikumpulkan di Masjidil Aqsa secara tiba-tiba pasti orang-orang pada liat. Nyatanya tidak pada liat. Barangkali tidak secara fisik. Wallahualam bishowab,” ujarnya.

Menyaksikan Kebesaran Allah SWT

Banyak hal gaib yang dialami oleh Rasulullah SAW dalam perjalanan isra mikraj. Antara lain, pembelahan dada, memilih susu daripada khamar, menyaksikan sungai-sungai di surga, melihat wajah penjaga neraka beserta nasib para penghuninya, dan lain sebagainya.

“Ini peristiwa gaib yang sulit kita bayangkan,” ucap ustadz Akmal.

Berjumpa dengan Allah SWT

Rasulullah SAW berjumpa langsung dengan Allah SWT di tempat yang tidak dijangkau oleh jibril sekalipun. Ditempat itu Allah memberikan pesan kepada Rasulullah SAW.

“Peristiwa ini (berjumpa dengan dengan Allah SWT) yang menjadi inti dari  isra mikraj,” kata ustadz Akmal.

Dalam perjumpaannya, Allah SWT memberikan kewajiban shalat lima puluh kali dalam sehari kepada Rasulullah SAW. Ketika turun, Nabi Musa AS menyarankan agar Rasulullah SAW meminta keringanan kepada Allah. kemudian Rasulullah naik kembali dan perintah salat dikurangkan menjadi empat puluh kali.

Rasulullah SAW terus meminta keringanan sesuai saran Nabi Musa AS, Namun ia malu meminta keringanan lagi setelah kewajiban shalat diturunkan menjadi hanya lima waktu saja.

 “Sebagaimana nabi, kita malu meminta keringanan lagi sama Allah.  kita juga harus malu ketika kita merasa berat menunaikan salat lima waktu,” pungkas Ustaz Akmal.

Penulis : Haryansyah Setiawan

Editor : Khefti Al Mawalia

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp