Profil Laktat, Albumin, dan Rasio Laktat/Albumin sebagai Prediktor Kematian pada Pasien Sepsis

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Foto by hot Liputan6

Sepsis adalah disfungsi organ yang mengancam jiwa yang disebabkan oleh respon host yang tidak terregulasi dalam melawan infeksi. Sepsis adalah masalah kesehatan utama dan penyebab kematian yang cukup tinggi. Angka kematian akibat sepsis sedikitnya 6% dari seluruh penyebab kematian di rumah sakit.Mengingat angka kematian yang cukup tinggi, penentuan prognosis pada pasien sepsis penting dilakukan untuk menentukan pengelolaan pasien selanjutnya. Oleh sebab itu perlu dikembangkan biomarker yang dapat digunakan sebagai prediktor kematian pada pasien sepsis.

Kadar laktat adalah parameter yang dapat diandalkan dalam memperkirakan prognosis pada pasien sepsis. Kadar laktat dapat meningkat pada pasien sepsis melalui beberapa mekanisme, meliputi gangguan oksigenasi perifer yang menyebabkan terjadinya glikolisis anaerob, stimulasi berlebihan Na+-K+-ATPase yang menyebabkan pelepasan laktat dari jaringan otot, insufisiensi mitokondria dalam memetabolisme piruvat. Selain peningkatan laktat, penelitian oleh Magnussen dkk menunjukkan bahwa pada pasien sepsis terjadi penurunan albumin. Albumin adalah protein fase akut yang diproduksi di hati. Kadar albumin merupakan indikator peradangan yang mencerminkan keparahan inflamasi yang terjadi. Hal ini mendukung dugaan bahwa albumin dapat berfungsi sebagai parameter tambahan untuk prediktor mortalitas dan prognosis pada pasien sepsis. Baik laktat maupun albumin merupakan parameter yang secara independen dapat memprediksi kematian. Kombinasi keduanya diharapkan dapat meningkatkan nilai prediksi kematian pada pasien sepsis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui profil laktat, albumin, dan rasio laktat/albumin sebagai prediktor kematian pada pasien sepsis.

Penelitian ini dilaksanakan dalam rancang bangun penelitian prospektif kohort. Subyek adalah 82 pasien yang dirawat di Intensive Care Unit (ICU) RSUD dr. Saiful Anwar (RSSA) Malang, Januari – Mei 2019, yang memenuhi kriteria inklusi yaitu usia > 16 tahun, skor SOFA ≥ 2. Kriteria eksklusi yaitu pasien yang telah mendapat terapi albumin. Persetujuan etik didapatkan dari komite etik Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya/RSSA Malang.

Kadar laktat dan albumin diperiksa dari sampel serum yang diambil pada hari pertama pasien dirawat. Kadar laktat diperiksa dengan metode kolorimetrik menggunakan Cobas501, dinyatakan dalam mmol/L, sedangkan kadar albumin diperiksa dengan metode kolorimetrik bromcresol green (BCG) menggunakan Cobas501, dinyatakan dalam g/dL. Rasio asam laktat/albumin dihitung dari hasil pemeriksaan kadar laktat dibagi kadar albumin. Analisis statistik menggunakan IBM SPSS Statistics 25. Uji beda dilakukan dengan uji Mann-Whitney. Prediksi risiko kematian dilakukan dengan penentuan Relative Risk (RR), sedangkan cut off ditentukan menggunakan data penelitian sebelumnya.

Terdapat 82 subyek yang berpartisipasi dalam penelitian ini, 22 (26,8%) diantaranya pulang dan 60 (73,2%) meninggal. Kadar laktat dan albumin yang lengkap hanya didapatkan pada 58 subjek, yang kemudian dianalisis dalam penelitian ini. Dari 58 subjek, 13 (22,4%) diantaranya pulang dan 45 (77,6%) meninggal. Terdapat perbedaan bermakna kadar albumin antara pasien sepsis yang pulang dan meninggal dengan p = 0,045. Tidak terdapat perbedaan bermakna kadar laktat, maupun rasio laktat/albumin pada pasien sepsis yang pulang dan meninggal dengan nilai p masing-masing 0,211 dan 0,119. Nilai cut off yang ditentukan untuk variabel kadar laktat, kadar albumin dan rasio laktat/albumin masing-masing adalah 4,00 mmol/L, 2,45 g/dL dan 1,32. Dengan nilai cut off ini, didapatkan RR 3,034 untuk variabel laktat, 3,667 untuk albumin, dan 4,400 untuk rasio laktat/albumin.

Pada pasien sepsis, albumin dapat memprediksi kematian dengan lebih baik dibandingkan dengan laktat dan rasio laktat/albumin. Diperlukan penelitian lebih lanjut dengan pemeriksaan serial laktat dan albumin 6 dan 12 jam, sehingga dapat memprediksi kematian pada pasien sepsis dengan lebih baik.

Penulis: Prof. Aryati

Informasi detail dari riset ini dapat dilihat pada tulisan kami di:

https://www.iimmun.ru/iimm/article/view/1691/1384

Iskandar A, Vincentia MI, Jaya W, Aryati A, Pramadhani A, Aprilia A. 2021. THE PROFILE OF LACTATE, ALBUMIN, AND LACTATE/ALBUMIN RATIO AS PREDICTORS OF MORTALITY IN SEPSIS PATIENTS. Russian Journal of Infection and Immunity, vol 11, no. 6.

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp