Infografik: Inovasi Pupuk dari Limbah Udang

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Infografik: Feri Fenoria

UNAIR NEWS – Pembuangan limbah budidaya udang yang kerap diabaikan. Meskipun pemerintah sudah menyediakan Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL). Namun, masih banyak petambak yang tidak menerapkannya sehingga dapat mencemari perairan dan membahayakan organisme.

Melatarbelakangi permasalahan itu Tim Aquafuture yang terdiri dari 4 mahasiswa, Heri Prasetyoning Tias, Putri Mardhotillah, Cahaya Mahadiva, dan Anggraeni Tirta Sari menghadirkan inovasi pupuk padat dan pupuk cair dari limbah udang atau produk yang bernama POLI UDANG.

Tim meraih juara 2 pitch deck nasional dalam ajang kompetisi Hack A farm. CMO Aquafuture Putri mengatakan limbah mengandung senyawa fosfat dan nitrogen yang sifatnya metabolit toksik dan sangat berbahaya

“nitrogen mengakibatkan ledakan pertumbuhan algae, merusak rantai makanan ekosistem laut  hingga kematian organisme,” ujar Putri

Senada dengan itu, CEO Aquafuture Heri menyampaikan hadirnya Pupuk Olahan Limbah Udang (POLI UDANG) bisa meminimalkan pupuk dari bahan kimia serta bisa menjadi alternatif pupuk subsidi pemerintah

“POLI UDANG yang jenis cair ini bermanfaat untuk menumbuhkan pakan alami, fitoplankton, sehingga bisa memudahkan petambak dan petani ikan di Indonesia dalam budidaya,’’ ujar Tias mahasiswa FPK UNAIR.

Pupuk padat berukuran 5 kg dapat digunakan untuk pertanian. Sedangkan pupuk cair berukuran 500 mL dapat digunakan untuk pertanian maupun perikanan

Produk masih tahap pengembangan dan dilakukan uji coba. Kedepan, lanjut Tias, produk akan dipasarkan dengan kisaran harga 30.000/botol dan 25.000/karungnya.

“Kami berharap produk ini dapat menjadi pupuk yang efektif dan dipasarkan secara luas sehingga memberikan solusi dari permasalahan limbah budidaya udang yang berkelanjutan,’’ harap Tias dan tim. (*)

Baca juga:

Infografik lainnya

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp