BEM KM SIKIA UNAIR Laksanakan Sharing Session bersama Finalis PMW 2021

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
BEM KM SIKIA UNAIR Laksanakan Sharing Session bersama Finalis PMW 2021. (Foto: SS Zoom)

UNAIR NEWS – Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) merupakan dukungan Universitas Airlangga berupa program yang ditujukan pada mahasiswa yang memiliki minat dan bakat kewirausahaan atau berpengalaman wirausaha (tahap rintisan, red) agar menjadi lulusan yang memiliki jiwa wirausaha. Direktorat Pengembangan Karir, Inkubasi Kewirausahaan, dan Alumni Universitas Airlangga (DPPKA) menggelar sosialisasi mengenai proses serangkaian lomba PMW pada awal Februari lalu.

Guna pengembangan lebih lanjut mengenai informasi yang tersampaikan dalam sosialisasi tersebut, Kementerian Ekonomi Kreatif BEM KM SIKIA UNAIR menggelar Coffee Break : Sharing Session with PMW Awardee pada Kamis (24/02/2022) dengan sasaran mahasiswa SIKIA UNAIR. Pelaksanaan program ini digelar dengan penyampaian materi seputar PMW dan dilanjut dengan QNA perihal experience pembicara. Dalam materinya, program tersebut mengundang awardee PMW 2021 yang lolos pendanaan.

“Disini kita mencoba untuk memperdalam ilmu calon wirausahawan muda Universitas Airlangga khususnya mahasiswa SIKIA dengan kiat-kiat, tips & tricks, serta pengalaman dari seorang awardee tahun lalu,” ungkap Muhammad Aqil Kurnianto selaku Ketua Pelaksana Kegiatan.

Pasalnya, ketika sosialisasi, DPKKA hanya memberikan pembekalan mengenai teknis programnya saja. Oleh karenanya, guna menggaet lebih banyak peserta khususnya mahasiswa SIKIA untuk mengikuti ajang perlombaan tersebut, dilaksanakanlah program Sharing Session ini.

Dalam pelaksanaannya, program ini mendatangkan Dimas Angga Prayogo selaku pembicara. Ia merupakan mahasiswa Akuntansi SIKIA UNAIR Angkatan 2018 yang lolos pendanaan dan tengah mencalonkan diri sebagai mentor PMW 2022. Dalam pemaparannya, Dimas Angga mengatakan bahwa program PMW memiliki serangkaian proses perlombaan yang berbeda di setiap tahunnya.

“Jika tahun kemarin proposal diisi secara offline oleh peserta, tahun ini peserta hanya mengisi melalui website saja,” jelas mahasiswa yang biasa disapa Angga tersebut.

Angga menjelaskan, untuk menjadi seorang awardee yang lolos pendanaan, mahasiswa harus mengikuti serangkaian program PMW dengan tekun. Menurutnya, terdapat beberapa peserta dengan pendanaan maksimal dan ide bisnis yang unik, namun tidak lolos pendanaan karena jarang mengikuti salah satu agenda yang tertera. Dalam hal ini, semua yang ada dalam serangkaian lomba merupakan prioritas, bukan salah satunya.

“Ketika mentoring, banyak sekali peserta yang tidak hadir, mereka beranggapan presentasi dan pameranlah yang terpenting dalam keseluruhan acara. Pemikiran seperti ini yang akhirnya membuat gugurnya para peserta,” ujarnya. 

Kemudian Angga mengungkapkan, program semacam ini harus terus digalakkan, kedepannya nasib Indonesia tergantung pada individualnya. Mengingat pandemic yang sempat melanda, menuntut mahasiswa untuk menjadi wirausahawan muda yang berkarya. Dalam program ini, DPKKA membantu mahasiswa untuk menjadi seorang job creator bukan seorang job seeker.

“Tidak ada lagi alasan kesulitan dana bagi mahasiswa yang akan memulai bisnisnya, karena PMW sudah siap memfasilitasi bisnis yang ada,” tandasnya.

Penulis: Azka Fauziya

Editor: Nuri Hermawan

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp