Fokus Pada Penemuan Obat Berbahan Aktif Tanaman, Aty Masuk Top 100 Medical Scientist

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Peneliti FF UNAIR Dr apt Aty Widyawaruyanti MSi berhasil masuk ke dalam jajaran Top 100 Medical and Health Sciences Scientist 2022 yang dilakukan oleh Lembaga AD Scientific Index.

UNAIR NEWS – Kabar gembira datang dari Fakultas Farmasi Universitas Airlangga (FF UNAIR). Salah satu peneliti FF UNAIR Dr apt Aty Widyawaruyanti MSi berhasil masuk ke dalam jajaran Top 100 Medical and Health Sciences Scientist 2022. Perangkingan tersebut dilakukan oleh Lembaga AD Scientific Index (Alper-Doger Scientific Index).

Aty selama ini fokus pada penelitian penemuan bahan aktif dari tanaman sebagai obat untuk penyakit infeksi. Di antara penelitian yang pernah ia lakukan adalah anti-malaria dan penyakit infeksi lain seperti Anti-Hepatitis C,anti-amuba, dan anti-dengue. Penelitian paling berkesan bagi Aty adalah saat penemuan bahan aktif anti Hepatitis C Virus (HCV) dari tanaman.

Penelitian Anti-HCV

Penelitian Anti-HCV merupakan kolaborasi penelitian internasional antara Institute of Tropical Disease (ITD) UNAIR dan Kobe University. Pendanaan penelitian didukung oleh Japan International Cooperation Agency/Science and Technology Research Partnership for Sustainable Development (JICA/SATREPS).

Dari penelitian yang dilakukan sejak tahun 2010-2014 tersebut, UNAIR mendapatkan hibah peralatan yang penting bagi penelitian. Instrumen tersebut menjadi sarana prasarana yang tetap berkelanjutan meskipun proyek riset sudah selesai.

“Hasil dari riset tersebut selain publikasi, juga menjadi pionir berdirinya Pusat Penelitian dan Pengembangan Obat Bahan Alam (Center for Natural Product Medicine Research and Development) yang terus eksis sampai saat ini,” terang Aty.

Pengalaman dari riset Anti HCV membuka kesempatan untuk mendapatkan proyek riset kolaborasi dengan JICA SATREPS untuk yang kedua kalinya. Riset penemuan bahan aktif antiamuba dari mikroba tersebut bekerja sama dengan Tokyo University dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).

Penelitian Pengembangan Obat Antimalaria

Penelitian lain yang berkesan bagi Aty adalah saat pengembangan obat antimalaria dari tanaman. Riset tersebut merupakan kerja sama penelitian dengan Mitra Industri PT Kimia Farma Tbk.

“Dari penelitian ini telah diperoleh prototipe obat herbal sambiloto yang bisa digunakan secara komplementer dalam pengobatan penyakit malaria,” terangnya.

Saat ini Aty dan tim sedang melakukan topik penelitian untuk isolasi senyawa aktif antimalaria dari tanaman genus Artocarpus. Ke depan ada beberapa rencana penelitian yang akan dilakukan oleh Aty.

Aty bersama tim saat sedang melakukan penelitian di Laboratorium ITD UNAIR. (Dok. Pribadi)

Motivasi Riset

Setiap tahunnya, Aty dan tim riset grup selalu mengajukan pendanaan penelitian baik di internal UNAIR maupun dari Kemendikbud. Ia juga akan melaksanakan penelitian terkait kolaborasi international dengan UiTM Malaysia. Riset itu terkait penemuan obat preventif penyakit malaria yang nantinya bekerja sama dengan TNI AD.

Banyak manfaat yang akan didapatkan dari penelitian. Penelitian dapat berguna untuk mengembangkan keilmuan dan memperoleh penemuan baru yang akan bermanfaat tidak hanya bagi diri sendiri, tetapi juga bagi mahasiswa, fakultas, UNAIR, dan masyarakat luas.

Selain itu, penelitian dan pengembangan obat dari bahan alam sangat menarik dan masih perlu terus dilanjutkan. Khususnya untuk penemuan obat malaria atau obat penyakit infeksi lainnya. Saat ini sudah banyak parasit atau mikroba yang resisten terhadap obat-obatan yang telah ada.

“Indonesia memiliki sumber bahan alam berupa tanaman maupun biota laut yang sangat melimpah, namun hanya sedikit yang dieksplor untuk dijadikan bahan obat,” tambahnya.

Aty menjunjung nilai-nilai yang termaktub dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi. Menurutnya, di samping nilai pendidikan dan pengabdian kepada masyarakat, penelitian adalah satu hal yang penting dilakukan oleh dosen. “Seorang dosen tanpa penelitian seperti tentara tanpa senjata,” imbuhnya. (*)

Penulis   : Sandi Prabowo

Editor :  Binti Q Masruroh

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp