UNAIR NEWS – Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit kronis serius yang terjadi karena pankreas tidak dapat mengolah atau menghasilkan cukup insulin dalam tubuh. Diperkirakan 20-40% penderita DM suatu saat akan mengalami komplikasi gagal ginjal. Pasien DM yang mengalami komplikasi gagal ginjal harus menjalani terapi pengganti ginjal salah satunya adalah hemodialisis (HD).
Pada tulisan artikel populer Mahmudah dijelaskan bahwa pada tahun 2018, jumlah penderita Diabetes Melitus di Indonesia mencapai lebih dari 16 juta orang, dan memempati peringkat ke-6 di dunia, setelah Tiongkok, India, Amerika Serikat, Brazil dan Meksiko. Provinsi Jawa Timur menempati urutan ke-5 setelah DKI Jakarta, DI Yogyakarta, Kalimantan Timur, dan Sulawesi Utara. Dengan menperhatikan kondisi tersebut, perlu dilakukan kajian yang bertujuan mempelajari ketahanan hidup pasien diabetes melitus dengan hemodialisis, di salah satu Rumah Sakit di Surabaya, Jawa Timur.
“Penelitian ini menggunakan data sekunder, yang bersumber pada data rekam medis pasien diabetes mellitus dengan hemodialisis pada tahun 2016-2018, sebanyak 126 pasien. Digunakan analisis survival Metode Kaplan Meier dan Cox Regression untuk menjawab tujuan penelitian,” jelasnya.
Tidak hanya itu, ia juga menjelaskan bahwa rata-rata ketahanan hiduppasien Diabetes Melitus dengan hemodialisis selama 182 minggu. Jika dilihat berdasarkan jenis kelamin, diperoleh hasil yang tidak terlalu berbeda. Laki-laki mampu bertahan dihidup selama 183 minggu, sedangkan perempuan selama 171 minggu.
“Pasien yang bekerja, mempunyai ketahanan hidup yang lebih baik, yaitu 193 minggu, dibandingkan dengan ibu rumah tangga sebesar 174 minggu dan yang tidak bekerja/pensiunan selama 164 minggu,” ujarnya.
Pada akhir, dijelaskan bahwa hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi pihak terkait yang menangani masalah penyakit diabetes melitus. Upaya melakukan kontrol terhadap gula darah penderita Diabetes Melitus sangat penting dilakukan, agar tidak sampai menimbulkan komplikasi gagal ginjal.
“Pola hidup yang sehat, banyak melakukan aktifitas fisik, serta melakukan diet makanan yang menjadi sumber glukosa harus diperhatikan,” pungkasnya.
Penulis: Nuri Hermawan