Sulap Limbah Kerang Jadi Kerajinan Tangan

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Salah satu produk kerajinan tangan dari limbah kerang buatan warga RT 1 RW 6 Bulak Kalitinjang. (Sumber: Istimewa)

UNAIR NEWS – Kerang menjadi salah satu hewan air primadona yang sering dimanfaatkan oleh masyarakat daerah pesisir, termasuk warga Bulak Kalitinjang, Surabaya. Sayangnya, limbah kerang masih berserakan di sekitar pantai dan di dekat pemukiman. Melihat kondisi tersebut, Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) 65 Kelompok 173 Universitas Airlangga menyulap limbah kerang menjadi kerajinan tangan.

Ketua KKN Kelompok 173 Nazala Rizqi Dwi Dinda Yuliana menungkap, pihaknya dan tim mengajak ibu-ibu di RT 01 RW 06 Bulak Kalitinjang berdiskusi menyelesaikan permasalahan limbah kerang.

“Dari diskusi tersebut kami mengajak ibu rumah tangga untuk mengolah limbah kerang agar bisa bernilai ekonomis,” ungkapnya.

Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UNAIR itu menjelaskan bahwa pengolahan limbah kerang dimulai dengan mengumpulkan limbah kerang. “Tim KKN kemudian membersihkan kerang yang sudah dikumpulkan untuk menghilangkan bau amis,” jelasnya.

Tim KKN Kelompok 173 saat melakukan program kerja pelatihan pembuatan kerajinan tangan dari limbah kerang. (Foto : istimewa)

Tim KKN bersama ibu-ibu kemudian membuat kerajinan tangan berupa vas bunga, tempat pensil, bros, dan dan barang lainnya menggunakan bahan pendukung seperti lem tembak dan botol plastik bekas.

“Kami ingin kedepannya pegelohan limbah ini dapat diteruskan secara berkelanjutan oleh ibu-ibu yang mengikuti pelatihan,” pesannya.

Pengolahan limbah kerang selain untuk mengisi waktu luang berguna untuk menambah pendapatan. Warga dapat menjual hasil kerajinan limbah kerang yang dibuat.

Tim KKN berharap warga disekitar pantai dapat melakukan praktik pengolahan limbah kerang agar kebersihan pantai dapat terjaga. “Semoga program kerja ini berdampak pada lingkungan dan ekonomi warga RT 1 RW 6 Bulak Kalitinjang sehingga pengalaman mengolah limbah kerang dapat dimanfaatkan oleh warga Kalitinjang maupun warga lain di sekitar pantai,” ujarnya. (*)

Penulis : Sandi Prabowo

Editor  :  Binti Q. Masruroh

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp