Tim KKN UNAIR Beri Edukasi Seks Remaja Ponorogo

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Sosialisasi pencegahan seks bebas dan pernikahan dini di Desa Bedikulon, Ponorogo. (Sumber: Istimewa)

UNAIR NEWS – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Belajar Bersama Masyarakat (BBM) Universitas Airlangga memberikan sosialisasi pencegahan seks bebas dan pernikahan dini pada remaja di Kabupaten Ponorogo. Mahasiswa KKN Kelompok 129 itu memberikan sosialisasi pada Sabtu (5/2/2022).

Sosialisasi diberikan di Balai Desa Bedikulon dan menyasar 36 remaja. Mereka yang mengikuti sosialisasi umumnya adalah remaja berusia 12-18 tahun. Mewakili kelompok 129, Febrina Ratih Syandria menyebut bahwa agenda tersebut dilatarbelakangi minimnya pengetahuan remaja Ponorogo terkait kesehatan seks dan bahaya pergaulan bebas.

Febrina menyebut bahwa di awal 2022, Ponorogo mengalami fenomena peningkatan pengajuan dispensasi pernikahan dini. “Masyarakat kita masih menganggap edukasi seks dan bahasan soal pergaulan bebas itu hal tabu. Padahal masalah ini patut dibicarakan agar generasi muda terhindar dari pergaulan bebas,” jelasnya.

Dalam sosialisasi itu disampaikan berbagai materi dan isu terkait bahaya seks bebas, penyebab remaja terjerumus pergaulan bebas, risiko penyakit menular seks, hingga dampak negatif pernikahan dini. Kelompok 129 juga membuka ruang diskusi bagi peserta sosialisasi untuk membangun diskusi dua arah.

“Selama sosialisasi kita juga berikan studi kasus terkait fenomena nyata di Ponorogo tentang adanya 226 remaja yang mengajukan dispensasi pernikahan dini. Hal ini harapannya bisa menarik perhatian peserta karena mereka benar-benar masih minim info soal bahaya pergaulan bebas dan pernikahan dini,” terangnya.

Pengmas Lain

Selain sosialisasi bahaya seks bebas, kelompok 129 juga mengadakan pengabdian masyarakat lain seperti webinar branding UMKM, Bedikulon Ngolah Pilah Sampah (Ngopilah), serta Rumah Belajar bagi Anak SD.

Dalam kegiatan Bedikulon Ngopilah misalnya, mereka memperkenalkan metode ecobrick warga desa. Ecobrick merupakan metode meminimalisir sampah plastik untuk dimanfaatkan menjadi barang-barang berguna seperti meja, kursi, tembok, atau barang kesenian.

Pelatihan ecobrick bersama masyarakat Desa Bedikulon, Ponorogo. (Sumber: Istimewa)

Sementara itu webinar branding UMKM berhasil menarik animo 60 orang peserta. Acara tersebut dihadirkan untuk membantu para pengusaha UMKM untuk beradaptasi dengan tantangan yang dibawa oleh pandemi Covid-19.

“Di Desa Bedikulon sendiri UMKM mereka terpusat di Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Melalui webinar kami harap dapat membantu upaya branding BUMDes maupun pengusaha UMKM secara luas di Ponorogo,” ungkap mahasiswi FISIP angkatan 2019 itu.

Melalui kegiatan KKN BBM tersebut Febrina berharap ia dan tim mampu berkontribusi pada implementasi sustainable development goals (SDGs) di Kabupaten Ponorogo, khususnya di Desa Bedikulon. Tim Febrina beranggotakan mahasiswa dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Fakultas Ilmu Budaya, Fakultas Perikanan dan Kelautan, dan Fakultas Hukum. (*)

Penulis: Intang Arifia

Editor: Binti Q. Masruroh

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp