Pakar Ulas Karakteristik Sumsum Tulang dan Morfologi Tulang Trabekula

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Foto by Merdeka com

Beban fisiologis meliputi aktivitas sehari-hari seperti pekerjaan rumah, berjalan kaki setiap hari, dan aktivitas olahraga membantu dalam menjaga kesehatan tulang dengan mentransfer kekuatan ke struktur tulang. Hal ini dapat dilihat pada individu yang mengalami imobilisasi dan hanya melakukan tirah baring akan mengalami penurunan massa tulang.

Perihal itu, Dr. Devi Rianti, drg., M Kes dalam tulisan artikel ilmiah popular mengatakan bahwa saat melakukan aktivitas  sehari-hari, tulang trabekula akan mengalami deformitas atau perubahan bentuk sejalan dengan  pergerakan sumsum tulang. Gerakan tersebut dapat mempengaruhi proses remodelling tulang.

Pergerakan sumsum tulang, sambungnya, berperan sebagai penekan struktur tulang  trabekula. Namun, penelitian sebelumnya menganalisis tulang trabekula dan sumsum tulang secara terpisah, sehingga tidak dapat mewakili keadaan sebenarnya.

“Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan kombinasi analisis sumsum tulang dengan struktur trabekula secara simultan,” paparnya.

Selanjutnya, ia juga menjelaskan bahwa pembebanan fisiologis menyebabkan deformasi tulang trabekula sehingga terjadi pergerakan sumsum tulang di dalam struktur berpori, dan berkontribusi merangsang respons osteogenik pada sel-sel tulang. Kekuatan dari beban fisiologis menyebabkan regangan kecil dan tegangan geser yang merupakan kunci untuk memulai  proses remodeling tulang.

“Saat ini, para peneliti mencoba menemukan nilai aktual yang diperlukan untuk merangsang sel-sel tulang pada proses remodeling tulang.   Penelitian dan studi simulasi telah dilakukan untuk mendapatkan nilai dari rangsangan biomekanik yang mendorong proses remodeling,” ujarnya.

Penulis: Nuri Hermawan

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp