Ditjen Diktiristek Luncurkan Aplikasi Transformasi Digital bagi Perguruan Tinggi

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Plt. Direktur Jenderal Diktiristek Prof. Ir. Nizam, M.Sc., DIC., Ph.D. dalam sesi diskusi Peluncuran Aplikasi Transformasi Digital Ditjen Diktiristek dan Dikti Al Centre. (Sumber: istimewa)

UNAIR NEWS – Merespon tantangan Revolusi Industri 4.0 dan digitalisasi, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) kembali melakukan upaya percepatan transformasi digital. Senin (3/1/2022), seminar daring diadakan dalam rangka Peluncuran Aplikasi Transformasi Digital Ditjen Diktiristek dan Dikti Al Centre.

Bertepatan dengan awal tahun 2022, Dirjen Diktiristek pun akan bersiap meluncurkan lima aplikasi percepatan transformasi digital. Kelima aplikasi tersebut adalah Sistem Informasi Kelembagaan (SIAGA), Satu Dikti, Single Sign On (SSO), Neo Feeder, Dikti AI Centre. Kelimanya dikembangkan untuk mendukung akselerasi digital dan kualitas layanan di dunia pendidikan tinggi.

Momen tersebut digunakan Ditjen Diktiristek untuk membuka diskusi terkait pengelolaan data dan Artificial Intelligence (AI) bagi perguruan tinggi. Apalagi Indonesia tengah menghadapi tantangan besar karena minimnya fasilitas dan talenta digital, khususnya di bidang AI.

Dalam diskusi tersebut Founder Drone Emprit Company Ismail Fahmi meyakini ada peluang besar AI dan big data yang dapat dimanfaatkan oleh perguruan tinggi. Ismail secara khusus menyoroti peran big data yang dapat dimanfaatkan untuk proses pengambilan keputusan.

“Di luar negeri, AI dan big data ini sangat membantu proses pengambilan kebijakan dan memaksimalkan pelayanan di kampus. Saya banyak menemui misalnya, penggunaan big data untuk meminimalisir angka drop out pada mahasiswa,” terangnya.

Dari situ, Ismail menggarisbawahi pemanfaatan Dikti AI Center ke depannya. Fasilitas tersebut memiliki beberapa fitur unggulan seperti deep learning, facial recognition, automotive tasks, data ingestion, cloud computing, quantum computing, chatbots.

Pada sisi lain, Plt. Direktur Jenderal Diktiristek Prof. Ir. Nizam, M.Sc., DIC., Ph.D. menekankan bahwa kehadiran Dikti AI Centre menjadi bentuk upaya lembaganya untuk mempercepat layanan dan integritas sistem pendidikan tinggi.

Prof. Nizam menyebut bahwa nantinya AI Centre akan menjadi milik mahasiswa dan dosen yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung berbagai proyek atau penelitian. “Kita juga kembangkan super apps, di mana lima pelayanan dalam satu platform, yakni Satu Dikti. Untuk SSO digunakan untuk memudahkan kita saat log in dan sign in akun hanya dengan satu identitas. Sementara Neo Feeder akan mempermudah interface layanan di Dikti,” jelasnya.

Dalam acara yang digelar secara daring via Zoom Meeting dan live streaming YouTube itu sendiri, ratusan perwakilan perguruan tinggi di Indonesia turut hadir untuk menyampaikan pendapat, pertanyaan, dan membuat ruang diskusi dua arah dengan Ditjen Diktiristek. (*)

Penulis: Intang Arifia

Editor: Binti Q. Masruroh

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp