Emban Amanah Baru, Ini Harapan Para Demisioner untuk Kabinet Sinergi KM UNAIR Banyuwangi

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi by KM PSDKU

UNAIR NEWS Penghujung 2021 menjadi momen transisi estafet kepemimpinan ormawa di PSDKU UNAIR di Banyuwangi tak terkecuali Keluarga Mahasiswa (KM) UNAIR Banyuwangi. Wajah baru yang menghiasi jajaran pemimpin ormawa tentunya tak hanya mengemban amanah untuk merealisasikan visi besar yang mereka bawa. Namun juga asa dan harapan dari seluruh mahasiswa UNAIR Banyuwangi termasuk para demisioner pada periode sebelumnya.

Selaku badan eksekutif tertinggi dalam wilayah ormawa UNAIR Banyuwangi, menempatkan KM sebagai laboratorium yang menjadi episentrum dalam pelaksanaan tri dharma perguruan tinggi dan fungsi mahasiswa. Oleh karena itu, banyak harapan yang harus dipikul sehingga KM secara konkret dapat menjadi fasilitator sekaligus katalisator pengembangan kampus dan mahasiswa UNAIR Banyuwangi.

Lilis Musyafaah Dwi – Menteri Pendidikan dan Keilmuan (P&K) KM UNAIR BWI

Sebagai mantan Menteri Pendidikan dan Keilmuan, Lilis (sapaan akrabnya) berharap, kabinet sinergi nantinya mampu merumuskan program kerja yang inovatif dan tepat guna dalam upaya peningkatan prestasi mahasiswa UNAIR Banyuwangi. Tak lupa ia mengingatkan untuk memperbaiki jalinan komunikasi sehingga tim bisa lebih solid.

“Karena Kementerian P&K ini termasuk kementerian yang vital, maka program yang nantinya kalian rumuskan hendaknya menyesuaikan kebutuhan yang ada dan juga evaluasi yang didapat dari periode sebelumnya,” ungkapnya.

Danis Farid Qosdina – Menteri Kajian dan Aksi Strategis

Danis menuturkan, Kastrat sendiri merupakan implementasi fungsi social control dalam tubuh KM. ia berpesan semoga dalam kabinet sinergis nantinya mampu untuk lebih kritis dalam menyikapi isu-isu yang ada terutama yang ada pada lingkungan terdekat.

“Saya harap periode depan lebih kritis dalam menciptakan, mengkaji, mengolah dan menyikapi isu terutama isu yang ada pada lingkungan sekitar, sehingga kita dapat memberikan sumbangsih pemikiran dan melatih kepekaan kita pada isu sekitar,” ujar Danis.

Ratika Eka Putri – Menteri Pengabdian Masyarakat

Mahasiswa Akuntansi (2018) tersebut berharap Kementerian Pengmas KM kabinet sinergi nanti mampu secara inklusif turut andil dalam pengembangan masyarakat Banyuwangi yang membutuhkan. Tak lupa ia mengingatkan untuk selalu bersinergi dan tak pernah lelah dalam pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat.

“Karena sejatinya pengabdian kepada masyarakat bukanlah sebuah pengorbanan melainkan kehormatan, jadi jangan pernah lelah menebar kebaikan,” tegasnya.

Almujaddidi – Presiden KM Kabinet Saturasi

Mengingat Yayang dan Ulil (Presiden dan Wakil Presiden KM terpilih) juga turut menjadi bagian dalam kabinet saturasi, besar harapan Ajo keduanya dapat mengambil hal positif dan evaluasi untuk perbaikan KM kedepan. Tak lupa ia mengingatkan untuk memperkuat kerja sama dengan pihak eksternal, sehingga dapat memberikan kebermanfaatan bagi mahasiswa UNAIR Banyuwangi.

“Ambillah pembelajaran dari kabinet saturasi baik itu hal positif maupun kekurannya sebagai bahan perbaikan untuk direalisasikan pada kabinet sinergi, luruskan niat dan ikhlas dalam mengabdi, semoga KM dapat memberikan manfaat bagi seluruh mahasiswa UNAIR Banyuwangi,” pungkas Ajo saat diwawancarai Tim UNAIR NEWS (30/12). (*)

Penulis : Ivan Syahrial Abidin

Editor : Nuri Hermawan

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp