Perhatikan Pemicu Stress pada Musang Luwak

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin

Musang luwak (Paradoxurus hermaphroditus) merupakan satwa yang berpotensi  dalam menghasilkan kopi yang mahal dan bercita rasa tinggi yang dikenal dengan kopi  luwak. Kopi luwak tidak berasal dari spesies kopi khusus, namun berasal dari hasil  fermentasi di dalam perut musang luwak yang dikeluarkan bersama kotoran dalam bentuk  biji. Kopi luwak memiliki cita rasa yang unik dan kadar keasaman yang rendah. Kopi luwak  berbentuk beras (green bean) berbahan kopi arabika dijual dengan harga Rp 600.000–Rp  1.300.000 per kg di pasaran. Lalu apa penyebab turunnya produksi kopi luwak ? Salah satu  pemicunya adalah Heat stress pada Musang Luwak. Heat stress sangat berpengaruh  terhadap lingkungannya, karena Musang Luwak hidup di daerah dataran rendah hingga di  daerah dengan ketinggian 2.500 mdpl. Suhu rata- rata optimal di kandang pada pagi hari  adalah 22°C, siang hari 24°C, sore hari 22°C dan malam hari 20°C. Kelembaban relatif rata rata yang ada di kandang pada pagi hari sekitar 84%, siang hari 76%, sore hari 85% dan  malam hari 83%. Suhu dan kelembaban berpengaruh terhadap reproduksi, metabolisme  tubuh, resistensi terhadap penyakit, produktifitas hingga kematian yang berakibat kerugian  pada produksi kopi Luwak.  

Hewan yang mengalami Heat stress secara fisiologis akan mengalami penurunan  nafsu makan dan peningkatan konsumsi minum sehingga terjadi penurunan metabolisme.  Penurunan metabolisme berpengaruh terhadap produktifitas kopi Luwak karena stres yang  dialami oleh musang dapat berakibat buruk terhadap saluran pencernaan sehingga  menurunkan kopi yang dikonsumsi. Apabila Musang Luwak tidak mengkonsumsi kopi,  maka penjualan kopi luwak akan mengalami penurunan. Kurangnya nafsu makan Musang  Luwak dapat menyebabkan resistensi penyakit, hingga menyebabkan kematian.

Heat Stress dapat diatasi dengan beberapa cara yaitu: 

1. Penanggulangan Heat Stress terhadap reproduksi Musang Luwak dapat diatasi  dengan cara pengkayaan lingkungan kandang, yaitu dengan cara penambahan  tanaman hidup. Tanaman hidup ini berfungsi agar suhu dikandang tetap optimal, sinar  matahari tidak langsung masuk ke dalam kandang dan juga dapat sebagai pengkayaan  kandang (kandang mirip habitatnya). Kandang berukuran 1,5x1x2m membutuhkan  setidaknya rumput gajah 1,5m dan 1 tanaman pohon kecil. 

2. Akibat dari Heat Stress akan menyebabkan nafsu makan berkurang. Cara  menanggulangi nafsu makan berkurang dengan memberikan nasi 200gram, madu  150ml, telur 1 butir. Fungsi nasi dalam campuran tersebut adalah sebagai sumber  energi bagi tubuh karena mengandung kandungan karbohidrat. Telur ayam memiliki  kandungan protein dan lemak yang berfungsi mengganti sel- sel yang rusak. Madu  memiliki kandungan gizi yang tinggi dan sebagai antioksidan. Madu juga  mengandung bahan penggumpal yang biasanya ada dalam bentuk suspensi dan  cenderung merupakan perangsang proses fermentasi. 

3. Gangguan penyakit akibat stres di awali oleh hilangnya nafsu makan yang  menyebabkan penyakit seperti diare sehingga perlunya anggaran untuk ke dokter  hewan.  

Penulis : Aprinda Ratna Lovela 

NIM : 062024353007 

Prodi : S2 Agribisnis Veteriner, Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp