Cerita Hanna, Mahasiswa UNAIR Peserta Pertukaran Mahasiswa Merdeka Dalam Negeri

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Hanna Illi Yani (depan samping kiri) saat berfoto di Rumah Adat Kalimantan Timur bersama Peserta PMM-DN. (Foto: Istimewa)

UNAIR NEWS – Pertukaran Mahasiswa Merdeka Dalam Negeri (PMM-DN) merupakan satu dari delapan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka yang diadakan oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud-ristek). PMM-DN yang sudah berjalan hampir tiga bulan lamanya, menyisakan cerita tersendiri bagi para pesertanya. Kegiatan yang seharusnya dilakukan secara offline harus digelar secara daring akibat kasus Covid-19 yang meningkat dan berefek pada perpanjangan PPKM Darurat.

Hanna Illi Yani, Mahasiswa Bahasa dan Sastra Inggris angkatan 2019, Universitas Airlangga menceritakan berkat PMM-DN ini ia bisa mengenal seluruh mahasiswa lain dari berbagai pulau dan mendapatkan seonggok ilmu baru pada dosen-dosen hebat dari berbagai kampus di Indonesia.

“Kalau menurut saya apabila saya tidak mengikuti PMM-DN ini nggak mungkin deh saya bisa mendapatkan dua hal itu,” kata Hanna, Minggu (26/12).

Tampaknya Hanna juga sangat beruntung mengikuti program ini. Ia menjelaskan setidaknya ia sudah berangkat ke Universitas Mulawarman untuk melakukan Perkuliahan Tatap Muka (PTM) sejak Oktober 2021.

“Alhamdulillah sih ya, aku bisa berangkat ke Samarinda sejak dua bulan lalu,” tambah mahasiswa asal Mataram, Nusa Tenggara Barat itu.

Meskipun demikian, Hanna mengutarakan jika ia sempat mengalami kesulitan terkait dengan adaptasinya dengan lingkungan baru. Tetapi dengan gerak cepat, ia berusaha untuk menyesuaikan diri untuk berbaur dengan mahasiswa lain.

“Jadi saya mau nggak mau harus saling menghargai, harus bisa beradaptasi dengan kebiasaan dan intonasi irama kehidupan di kampus lain,” tekannya.

Meskipun demikian Hana sangat antusias untuk mengikuti PMM-DN ini. Menurutnya dengan adanya PMM-DN bisa mengumpulkan pengalaman sebanyak-banyaknya bukan hanya teori di kampus tetapi juga mengenali adat budaya dari luar.

“Bagi saya yang paling penting itu relasi, agar kemanapun pergi punya tempat untuk bertanya kepada orang yang lebih tau daerah tersebut,” ujar Hanna.

Terakhir, Hanna berpesan kepada mahasiswa lain yang berencana untuk mengikuti PMM-DN. Ia menyarankan agar mahasiswa UNAIR bergabung dengan PMM-DN ini. Menurutnya, dengan mengikuti PMM-DN ini bisa belajar mata kuliah yang sama di kampus dengan dosen dan teman yang berbeda.

“Ayo gabung PMM-DN, enggak ada ruginya deh. Kamu punya banyak dosen, dan peluang untuk memahami materi lebih besar!” pungkasnya. (*)

Penulis : Dimas Bagus Aditya.

Editor : Nuri Hermawan

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp