Remaja rentan terhadap berbagai risiko kesehatan, terutama yang disebabkan oleh interaksi sosial, seperti kenakalan remaja dan penyalahgunaan narkoba, seks pranikah dan kehamilan yang tidak diinginkan hingga peningkatan insiden penyakit menular seksual termasuk HIV-AIDS. Jumlah kasus AIDS pada pelajar sebanyak 282 kasus, selengkapnya dari PSK ganda sebanyak 137 kasus. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengetahuan tentang remaja tentang HIV-AIDS, cara penularan HIV dan faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan HIV kejadian pada remaja di Indonesia. Makalah ini menggunakan metode kualitatif dengan studi kepustakaan atau kepustakaan penelitian, kemudian data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan metode analisis deskriptif. HIV/AIDS bisa menular melalui kontak cairan tubuh dan berhubungan dengan beberapa faktor seperti jenis kelamin, faktor keluarga, komunitas lingkungan, teknologi dan komunikasi. Kerjasama semua sektor, orang tua, lembaga sosial, dan masyarakat untuk mendukung program pemerintah Indonesia bebas HIV-AIDS.
Pengetahuan remaja tentang HIV-AIDS merupakan hal yang fundamental dan aspek yang harus ditanamkan pada remaja sejak dini mungkin dalam upaya pencegahan penularan HIV. Angka kejadian HIV/AIDS pada remaja paling banyak ditularkan melalui kontak dengan cairan tubuh ketika hubungan intim, yaitu kontaminasi air mani, sperma dan cairan vagina karena pergaulan bebas dan juvenil kejahatan. Faktor-faktor yang berhubungan dengan penularan HIV-AIDS pada remaja meliputi jenis kelamin remaja, faktor keluarga, faktor lingkungan kedelai dan teknologi dan faktor komunikasi. Oleh karena itu, diharapkan kerjasama semua sektor baik orang tua, lembaga sosial, dan masyarakat pada umumnya untuk memperhatikan dan mengawasi remaja dari kenakalan remaja dan pergaulan bebas untuk menyelamatkan masa depan remaja serta sebagai upaya mendukung program pemerintah untuk Indonesia bebas HIV-AIDS.
Penulis: Dr. Lutfi Agus Salim, SKM, M.Si
Informasi detail artikel ini:
