Covid-19 dan Disfungsi Endotel: Biomarka dan Mekanisme Obat Potensialnya

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi by Merdeka com

Sejak pertama kali pelaporannya sebagai wabah pneumonia di Wuhan pada akhir 2019, Corona Virus disease 2019 (COVID-19) telah menjadi pandemi global yang menyebabkan jutaan kematian dan memengaruhi populasi di seluruh dunia. Penyakit ini disebabkan oleh SARS-CoV-2 yang menginvasi sel inang dan berikatan dengan reseptor angiotensinconverting enzyme-2 (ACE-2) yang diekspresikan lapisan endotel saluran pernapasan serta berbagai organ lain dalam tubuh. COVID-19 telah dilaporkan dapat menimbulkan berbagai manifestasi gangguan kardiovaskular. Mengingat peran penting disfungsi endotel yang berperan dalam kejadian kardiovaskular dan patofi siologi COVID-19, maka penting menyelidiki hubungan di antaranya. Selain itu, perlu dilakukan telaah mengenai potensi obat yang sebelumnya telah terbukti memperbaiki fungsi endotel sebagai pilihan terapi yang digunakan untuk COVID-19.

Pada studi ini, kami memaparkan beberapa biomarka disfungsi endotel yang terlibat pada COVID-19 dan obat-obatan yang melindungi endotel sebagai terapi potensial COVID-19 di masa mendatang. Kami melakukan pencarian di database PubMed, Perpustakaan Online Wiley, EBSCO, dan ScienceDirect untuk literatur yang berisi kata kunci berikut: “Disfungsi endotel”, “COVID-19”, dan “biomarker”. Publikasi yang memenuhi syarat kemudian dinilai dan ditelaah untuk menyusun tinjauan pustaka. Sebanyak 96 publikasi memenuhi kriteria dan memberikan bukti ilmiah untuk tinjauan pustaka ini. Materi kemudian disusun menjadi ulasan yang merangkum biomarker-biomarker endotel yang terlibat dalam COVID-19 dan obat-obatan dengan target endotel yang potensial . Berbagai biomarker disfungsi endotel ditemukan meningkat pada COVID-19 dan terkait dengan tingkat keparahannya, seperti molekul adhesi, selektin, PAI-1, dan Faktor von Willebrand. Beberapa obat yang menargetkan endotel juga ditemukan memiliki potensi dengan beberapa tengah diinvestigasi lebih lanjut sebagai terapi COVID-19.

Infeksi SARS-CoV-2, yang telah menyebabkan pandemi global, melibatkan berbagai klinis manifestasi dan mekanisme yang mendasarinya. Virus ini menyerang inang dengan menempati ACE-2 reseptor di endotelium, hal ini menandakan peran penting endotelium pada penyakit ini. Studi sebelumnya telah menunjukkan peningkatan dari beberapa biomarka endotel seperti ICAM-1, VCAM-1, E-Selectin, P-Selectin, PAI-1 dan vWF pada pasien COVID-19, yang mendukung adanya disfungsi endotel dalam COVID-19, dan selanjutnya dapat memberikan bantuan informasi untuk deteksi disfungsi  endotel pada COVID-19. Temuan ini mungkin juga menjelaskan peluang individu yang lebih tinggi dengan komorbiditas untuk tertular COVID-19, akibat peningkatan keparahan. Studi lebih lanjut menyelidiki  tidak ada level dalam COVID-19 yang diperlukan untuk mengkonfirmasi disfungsi endotel yang berhubungan dengan COVID-19. Penggunaan obat-obatan yang telah ditetapkan untuk meningkatkan fungsi endotel mungkin berguna sebagai terapi dasar pada COVID-19. Hal ini juga menjadi tempat menarik apakah pasien COVID-19 yang sembuh memiliki peningkatan risiko penyakit kardiovaskular di masa depan karena endotel mereka mengalami penurunan fungsi. Topik ini potensial untuk penelitian di masa depan, dan dapat memberikan wawasan yang bermanfaat dalam pencegahan kejadian sistem kardiovaskular setelah COVID-19.

Penulis : Andrianto, Ronaldi Rizkiawan, Primasitha Maharany Harsoyo, Syafira Yasmine

Http : https://www.e-journal.unair.ac.id/IJTID/article/view/25489/15418

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp