Prof. Dewi Terapkan Desain Mikroenkapsulasi untuk Sediaan Farmasi yang Aman dan Efektif

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Prof. Dewi Melani Hariyadi, S.Si., M.Phil., Apt., Ph.D saat menyampaikan sambutannya pada pengukuhan guru besar pada Rabu (8/12/2021). (Foto: Agus Irwanto)

UNAIR NEWS – Memastikan ketersediaan obat yang berkualitas bagi pasien merupakan salah satu upaya untuk mendukung pencapaian target Good health and well-being dalam poin Sustainable Development Goals (SDGs). Poin ketiga SDGs itu bertujuan untuk menjamin kehidupan yang sehat dan meningkatkan kesejahteraan seluruh masyarakat Indonesia. Dalam hal ini, apoteker sebagai tenaga kesehatan yang berdampingan dengan dokter dan tenaga kesehatan lainnya turut berupaya untuk mencapai tujuan tersebut. Tidak terkecuali Prof. Dewi Melani Hariyadi, S.Si., M.Phil., Apt., Ph.D. 

Dalam pengukuhannya sebagai Guru Besar Ilmu Farmasetika, Prof. Dewi – begitu sapaanya – menyampaikan orasi berjudul Penerapan Desain Mikroenkapsulasi untuk Sediaan Farmasi yang Bermutu, Aman, dan Efektif. Melalui penelitiannya tersebut, pihaknya menjelaskan bahwa obat atau vaksin diformulasi dalam beragam dosage form yang berfungsi untuk memfasilitasi kemudahan penghantaran obat agar safety dan efficacy. Sistem penghantaran obat sendiri merupakan suatu istilah yang menjelaskan bagaimana obat dapat sampai ke tempat target aksinya. 

“Suatu sistem penghantaran obat dapat dikatakan baik jika memiliki frekuensi pemberian semakin kecil tetapi mampu menghasilkan efek terapi yang maksimal dan mengurangi efek samping,” jelasnya pada Rabu (08/12/2021).

Guru besar aktif ke-29 Fakultas Farmasi itu menuturkan bahwa mikroenkapsulasi sebagai salah satu teknologi dalam dunia kefarmasiaan bisa digunakan untuk membentuk sistem penghantar obat yang efektif. Mikroenkapsulasi ialah proses dimana zat aktif berupa padat, cair, atau gas dilapisi oleh lapisan yang tertanam dalam matriks homogen atau heterogen untuk memberikan kapsul kecil yang bisa memberikan banyak manfaat.

Prof. Dewi melanjutkan, mikropartikel atau mikrosfer sebagai hasil dari teknologi mikroenkapsulasi berpotensi besar untuk dijadikan sebagai drug delivery system dengan kemampuannya mengatasi permasalahan obat bahan aktif pada beberapa kelas Biopharmaceutical Classification System (BCS). Menurutnya, sistem penghantaran mikropartikel atau mikrosfer ini telah terbukti menjadi salah satu inovasi dalam sistem penghantaran obat modern untuk mengatasi problem kelarutan, bioavailabilitas obat, serta  pelepasan dan stabilitas obat

“Dengan begitu, pemanfaatan teknologi mikroenkapsulasi dalam pengembangan sistem penghantaran oral, parenteral, topikal, dan inhalasi menunjukkan hasil yang sangat baik dan unggul,” terangnya.

Penulis : Nikmatus Sholikhah

Editor: Khefti Al Mawalia 

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp