Perkembangan Otak Manusia Modern setelah Keluar dari Afrika

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh neurokolkata.org

Otak manusia secara substansi lebih besar dibanding dengan kera, meliputi bentuk, ukuran dan cortical organization. Perkembangan signifikan terutama terjadi pada bagian frontal lobe yang meliputi tugas-tugas kognitif yang kompleks seperti koginisi sosial, bahasa dan penggunaan alat (teknologi). Yang menjadi perdebatan hingga kini adalah kapan perubahan ini terjadi dalam sejarah evolusi manusia. Kerjasama penelitian internasional dari berbagai universitas, termasuk Universitas Airlangga, diketuai oleh Prof. Dr. Zolikofer dan Dr. Ponce de Leon dari Departemen Antropologi, Universitas Zurich, Swiss mencoba menjawab pertanyaan ini.

Karena otak bukanlah bagian yang memfosil maka materi penelitian adalah endocast cranium dari Homo erectus yang berasal dari Afrika, Georgia dan Indonesia. Metode penelitian ini menggunakan metode geometri morfometri dengan distinct cranio-cerebral topographies of human and great apes sebagai kerangka referensi.

Hasil CT menunjukkan bahwa otak manusia modern yang keluar dari Afrika sebagai gelombang pertama (dalam hal ini diwakili oleh Homo erectus dari Dmanisi, Georgia) sekitar 1.7 juta tahun lalu, masih menunjukkan perkembangan otak yang sederhana, namun sudah mampu membuat alat, beradaptasi dengan lingkungan baru di wilayah Euroasia, mengeksploitasi sumber makanan dan bekerjasama. Pada periode berikutnya otak manusia modern tampak berkembang lebih signifikan. Hal ini diindikasikan dari alat batu di Afrika yang makin bervariasi dan kemungkinan terbentuknya Bahasa dalam bentuk yang sederhana sudah pula berkembang pada periode ini. Fosil Homo erectus yang ditemukan di Indonesia menunjukkan kemampuan ini, sebagai populasi baru yang keluar dari Afrika, yang membuktikan adanya perkembangan otak yang lebih kompleks.

Penulis: Delta Bayu Murti, S.Sos., M.A.

Link Jurnal: https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/33833119/

Sumber: Marcia Ponce de Leon, Thibault Bienvenu, Assaf Marom, Silvano Engel, Paul Tafforeau, Jose Luis Alatorre Warren, David Lordkipanidze, Iwan Kurniawan, Delta Bayu Murti, Rusyad Adi Suriyanto, Toetik Koesbardiati, Christopher Zollikofer. The primitive brain of early Homo. Science, 8 April 2021. DOI 10.1126/science.aaz0032.

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp