UNAIR NEWS – Wawancara atau interview merupakan salah satu tahapan dalam proses rekrutmen karyawan dalam sebuah perusahaan. Namun, tidak jarang para pelamar mengalami kesulitan pada saat sesi wawancara ini. Salah satu faktor penyebabnya adalah kurangnya persiapan dari calon pelamar itu sendiri. Hal ini menyebabkan mereka kebingungan dalam menjawab pertanyaan dari para rekruiter.
Rhea Adri, manager Human Resources PT Robert Bosch Indonesia, menyatakan bahwa terdapat empat elemen dasar yang perlu dipahami dalam mempersiapkan wawancara kerja. Keempat elemen tersebut adalah memahami diri sendiri,memahami perusahaan yang dilamar, memahami pekerjaan yang dilamar, dan menemukan posisi yang akan membuat kita nyaman dalam bekerja.
“Yang pertama, jangan minder duluan. Tidak ada orang lain di dunia ini yang mempunyai pengalaman hidup, jaringan sosial, dan nilai personal yang sama persis,” papar Rhea.
Rhea menyampaikan motivasi pada webinar bertajuk “CARNATION 2.0: Career Guidance and Preparation” yang diselenggarakan oleh Departemen Human Resource Development Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa (BEM KM) Fakultas Psikologi, Universitas Airlangga (UNAIR), Minggu (14/11/2021). Menurut Rhea, penting sekali untuk kita mencoba mengetahui diri sendiri dan memikirkan pengalaman-pengalaman yang telah kita peroleh.
Tips yang kedua adalah dengan mengetahui perusahaan yang akan kita lamar seperti nilai-nilai yang dianut oleh perusahaan, model bisnis, dan mungkin juga produk-produknya. “Jadi, ini lebih mengetahui informasi mengenai perusahaannya karena ini akan sangat membantu saat interview,” lanjut Rhea.
Selain mengetahui informasi terkait dengan perusahaan, penting juga untuk mengetahui jenis pekerjaan yang akan dilamar. “Job description biasanya terselip di iklan lowongan pekerjaan,” ungkap Rhea. “Jadi, ada beberapa hint yang akan bisa memberikan petunjuk kira-kira tantangannya nanti seperti apa, kehidupan sehari-harinya seperti apa, kira-kira kompetensi apa yang dibutuhkan di pekerjaan itu,” lanjutnya.
Dengan mengetahui diri sendiri, perusahaan, dan jenis pekerjaan yang akan dilamar, akan mempermudah kita untuk menonjolkan profil diri kita pada saat wawancara kerja. Pada webinar ini, Rhea juga menekankan bahwa para pelamar tidak perlu terlalu kaku pada saat mengikuti wawancara kerja. “Anggap aja lagi ngobrol sama teman,” tegasnya.
Poin terakhir yang perlu dipahami terkait dengan wawancara kerja ini adalah bahwa kegiatan wawancara adalah percakapan dua arah. “Nggak hanya kita yang di-interview tapi sebenarnya kita bisa meng-interview manager atau perusahaannya juga. Kita mungkin bisa bertanya mengenai perusahaan dan budaya kerjanya,” pungkas Rhea. (*)
Penulis: Agnes Ikandani
Editor: Binti Q. Masruroh
