Energi Terbarukan Jadi Fokus Utama Kegiatan Kampus Merdeka FTMM UNAIR

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
MOMEN foto bersama selepas sesi praktikum solar panel dengan fitur tracking. (Foto: istimewa)

UNAIR NEWS – Fakultas termuda di Universitas Airlangga (UNAIR), Fakultas Teknologi Maju dan Multidisiplin (FTMM), ikut berpartisipasi dalam pelaksanaan Program Kampus Merdeka. Di antara sejumlah kegiatan yang berjalan, Dekan FTMM UNAIR Prof. Dr. Dwi Setyawan, S.Si., M.Si., Apt. menegaskan bahwa riset dan pengmas akan fokus pada energi terbarukan. 

“Penelitian akan fokus ke energi terbarukan. Kita genjot di situ. Kami ingin nanti FTMM jadi ikon energi terbarukan di UNAIR,” ujarnya dalam wawancara (5/11/2021).

Dalam mencapai cita-cita tersebut, sedikitnya telah ada tiga kegiatan yang terintegrasi dalam Program Kampus Merdeka. Simak rangkuman Tim UNAIR News berikut.

Riset

Tak dapat dipungkiri, saat ini FTMM tengah mengerjakan berbagai riset bersama mitra industri. Sebagian besar penelitian fokus pada bidang Robotika dan Kecerdasan Buatan. 

Tercatat, proyek yang berjalan yakni Pembangkit Listrik Tenaga Surya; serta kerja sama dengan Avian menciptakan cat yang mampu membunuh virus corona. Rencananya, tahun depan FTMM juga bakal memperluas cakupan energi terbarukan dengan menggagas pengisi daya kendaraan listrik. 

“Kita mendapatkan dana Kedaireka dari kementerian senilai 2,1 M di dalamnya terlibat tidak hanya riset dosen, tetapi juga Kampus Merdeka ini. Dimana nanti mahasiswa terlibat dalam proyek penelitian maupun pengmasnya,” ujar Prof Dwi.

DEKAN FTMM UNAIR Prof. Dr. Dwi Setyawan, S.Si., M.Si., Apt. (Foto: istimewa)

Pengabdian Masyarakat

Sebetulnya, kegiatan riset dan pengmas di FTMM sangat berkaitan. Bagaimana tidak? hasil penelitian yang dilakukan tidak berhenti pada publikasi saja, tapi juga diimplementasikan pada masyarakat. 

Sebut saja proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya yang dimanfaatkan dalam pertanian hidroponik di Gempol, Pasuruan. Kegiatan pengmas yang berhasil menyita perhatian Bupati Pasuruan itu juga berawal dari penelitian. 

Selain itu, ada pula pengmas mengenai keamanan penggunaan listrik bagi petani di Jombang. Serta inovasi Robot Pemecah Durian otomatis hasil kolaborasi bersama De Durian Park.

Tidak sedikit penelitian yang dilakukan FTMM juga mendapatkan apresiasi dalam kompetisi nasional hingga internasional. Capaian itu tentu sangat membanggakan bagi fakultas yang belum genap dua tahun berjalan.

Pertukaran Pelajar

Meski dijuluki fakultas termuda, kegiatan pertukaran pelajar di FTMM telah ada. Saat ini, 33 mahasiswa FTMM tercatat ikut dalam kegiatan Satria Data 2021 yang diselenggarakan oleh IPB. Sedangkan FTMM menerima dua mahasiswa inbound untuk belajar Teknik Robotika dan Kecerdasan Buatan. 

Sementara itu, mengenai kegiatan Magang Merdeka, sesuai keputusan Direktur Pendidikan UNAIR, mahasiswa yang dapat berpartisipasi minimal harus memasuki semester V. Sedangkan mahasiswa FTMM angkatan pertama baru menginjak semester III. 

FTMM sendiri mulai menggandeng sejumlah mitra untuk memfasilitasi kegiatan Magang Merdeka. Beberapa nama yang telah muncul yakni Pertamina; Badan Pusat Statistik Indonesia; Holife Care; PT Wijaya Karya; hingga wisata edukatif De Durian Park.

Dekan FTMM berharap, melalui Program Kampus Merdeka, mahasiswa bisa menjawab permasalahan di masyarakat. Dalam hal itu, FTMM siap berkolaborasi dengan siapa saja yang memiliki tujuan sama untuk mengatasi permasalahan di masyarakat.

“Ini harus betul-betul mendapat dukungan dari seluruh pihak. Kampus itu tidak hanya sebagai menara gading, tapi juga harus sebagai menara api yang menerangi,” ungkapnya. (*)

Penulis: Erika Eight Novanty

Editor: Khefti Al Mawalia

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp