Fakultas Farmasi UNAIR Fasilitasi Mahasiswa Kembangkan Kompetensi Dalam Program MBKM

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Praktik di laboratorium yang menjadi modal mahasiswa untuk ikut serta program MBKM. (Foto: Agus Irwanto)

UNAIR NEWS – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) Republik Indonesia (RI) berikan kesempatan kepada mahasiswa mempersiapkan diri memasuki dunia kerja dan mengasah kemampuan sesuai minat dan bakatnya dalam Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Lewat fakultas-fakultasnya, Universitas Airlangga (UNAIR) menerapkan dan mendukung penuh program yang telah dicanangkan Kemendikbud Ristek RI tersebut, tidak terkecuali Fakultas Farmasi (FF).

Berhasil diwawancarai pihak UNAIR NEWS pada Kamis (28/10/2021) Prof. Junaidi Khotib S.Si, Apt., M.Kes., Ph.D selaku dekan FF UNAIR mengatakan, penerapan MBKM memiliki esensi penguatan capaian belajar dan peningkatan kualitas lulusan. Ia mengharapkan, hal tersebut dapat membantu pengembangan keilmuan dan inovasi pembelajaran dengan baik.

Menurut Prof. Junaidi, MBKM merupakan ruang yang dapat dimanfaatkan mahasiswa meningkatkan kompetensi sehingga menjadi lulusan unggul dan memiliki daya saing yang baik. Selain itu, MBKM juga membuat mahasiswa melakukan kerjasama sehingga dapat membangun jejaring yang luas. 

“Sebenarnya FF UNAIR telah menerapkan sebagian kebijakan MBKM ini sejak dulu, seperti praktik di industri kefarmasian, rumah sakit, dan apotek yang masing-masing memiliki bobot 10 sks. Namun, kami tentunya tetap mendukung hak mahasiswa mengikuti program MBKM dan memfasilitasinya sebaik mungkin,” tuturnya.

Ia menyampaikan, mahasiswa FF UNAIR telah turut aktif dalam mengikuti dan menyukseskan MBKM. Beberapa kegiatan yang diikuti antara lain, kewirausahaan, pertukaran pelajar baik dalam maupun luar negeri, kampus mengajar, hingga kkn tematik. 

“Selain itu, dua mahasiswa kami kini tengah magang bersertifikat di Kalbe Farma. Sebagai bentuk monitoring, kami meminta mahasiswa melaporkan semua kegiatan tersebut secara berkala pada tim ekivalensi. Nantinya, tim ini yang akan mengkaji silabus dan mengonversi ke 12 hingga 20 SKS. Misalnya, pada kegiatan kewirausahaan yang dapat dikonversi pada mata kuliah manajemen farmasi atau marketing,” tukas dekan FF UNAIR tersebut.

Ia menambahkan, FF UNAIR juga membuka kesempatan mahasiswa luar UNAIR untuk mengikuti perkuliahan pada mata kuliah yang ditawarkan seperti fitofarmasi dan traditional medicine bagi mahasiswa farmasi perguruan tinggi lain. FF UNAIR juga membuka kelas internasional dalam program PAGE yang dapat diikuti oleh mahasiswa luar dan dalam negeri, bahkan praktisi. FF UNAIR juga tidak menutup kesempatan bagi para mahasiswa non farmasi yang ingin magang di fakultas. FF UNAIR pasti akan mendampingi dengan baik.

“Saya berharap mahasiswa dapat berproses secara sungguh-sungguh dan meningkatkan soft skill dalam MBKM ini. Manfaatkan setiap peluang dalam sebagai media untuk belajar sepanjang hayat. Belajarlah dari setiap langkah dan kehidupan yang kita lewati,” tutupnya. (*)

Penulis: Alysa Intan Santika

Editor: Nuri Hermawan

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp