UNAIR NEWS – Direktorat Pengembangan Karier, Kewirausahaan dan Inkubasi Alumni (DPKKA) UNAIR, kembali mengadakan Webinar Airlangga Career Club (ACC) Kamis (28/10) lalu. Menggandeng Global Peace Foundation (GPF) Indonesia, webinar tersebut mengusung tema “Peluang dan Kiprah Karir di Non-government Organization (NgO)”.
Prof. Dr. Elly Munadziroh drg., MS., selaku DPKKA UNAIR yang turut hadir dalam kesempatan tersebut menyampaikan. Menjalin kerjasama dengan GPF Indonesia merupakan I’tikad baik dan langkah yang tepat bagi UNAIR yang memiliki orientasi salah satunya mewujudkan perdamaian yang dapat dirasakan semua orang.
Ia juga berharap kedepan, lulusan UNAIR harus mampu berkarya sekaligus berkontribusi secara nyata kepada masyarakat.
“Jika kalian ingin sukses ada 3 hal yang harus kalian miliki, pertama kompetensi dan kemampuan leadership, kedua networking dan yang jangan kalian lupakan adalah setiap apa yang kalian lakukan harus memiliki dampak terhadap lingkungan sekitar kalian,” tuturnya.
Dalam kegiatan tersebut dihadiri oleh Franky Febryanto Banfatin selaku Grants Management Specialist Wahana Visi Indonesia yang merupakan NGO internasional yang berfokus melayani dan berkolaborasi dalam pemberdayaan anak, keluarga dan masyarakat rentan.
Dalam paparannya ia menjelaskan bahwa bekerja dalam NGO seseorang tidak hanya melakukan kegiatan filantropis seperti yang dibayangkan kebanyakan orang. Dalam NGO seseorang juga bisa berdiplomasi dengan banyak orang atau bahkan negara untuk mengumpulkan pendanaan.
“Dan ini yang saya sukai, selain kita bisa berkontribusi menjadi katalisator dalam mewujudkan kemajuan masyarakat, kita juga bisa melakukan hal-hal yang disana bisa membuat kita memiliki banyak kompetensi baru, relasi baru dan wawasan-wawasan baru,” ujarnya.
Dirinya juga menjelaskan tentang peluang bekerja di NGO. Ia memaparkan ada sangat banyak sekali manfaat dan peluang karir dalam NGO mulai dari social worker, perancang program (programmer) bagi yang suka berinovasi membuat program sosial, digital influencer, director, social marketing dan juga researcher.
Ia juga memaparkan terkait salary “gaji” seorang yang berkiprah dalam NGO tidaklah seburuk apa yang dibayangkan. Ia menyampaikan bahwa setiap NGO apalagi yang sudah internasional memiliki standar untuk salary dan tunjangan bagi orang yang bekerja di NGI. Ia juga mengungkapkan, dengan posisinya saat ini salary dan tunjangan yang ia dapatkan bisa dibilang lebih dari cukup dan layak.
“Ingat non-profit bukan berarti non-benefit, kapan lagi kita bisa berkarir sembari memberikan kontribusi dan sumbangsih nyata terhadap kemajuan negeri, jadi jangan pandang berkiprah di NGO sebelah mata,” pungkasnya.
Penulis: Ivan Syahrial Abidin
Editor: Nuri Hermawan
