Kementerian Mikat dan KKI Gelar Festival Banjari Se-Karesidenan Besuki

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Salah satu potret kegiatan Festival Banjari Se-Karesidenan Besuki di PSDKU UNAIR Banyuwangi. (Foto: Istimewa)

UNAIR NEWS – Rasulullah memiliki peranan yang sangat penting dalam menyelamatkan umat Islam dari kehancuran dengan adanya aturan-aturan Islam yang penuh dengan kedamaian, keharmonisan, dan ukhuwah. Salah satu cara untuk menunjukkan kecintaan kita sebagai umat Islam pada Rasulullah adalah dengan mengingat hari kelahiran beliau sebagai hari besar Islam yakni Maulid Nabi Muhammad SAW.

Mengenai hal tersebut, Kementerian Minat dan Bakat (Mikat) berkolaborasi dengan Komikat Kerohanian Islam (KKI) PSDKU Universitas Airlangga Banyuwangi mengadakan lomba Festival Banjari (Fesban) yang merupakan kompetisi dalam bidang hadrah Se-Karesidenan Besuki (19/10/2021). Program ini digelar sebagai bentuk evaluasi dari program kerja sebelumnya dan usaha dalam mempertahankan seni religi hadrah yang telah menjadi bagian dari budaya masyarakat muslim. Dalam hal ini, program yang diluncurkan akan menumbuhkan rasa cinta kepada Rasulullah untuk memperingati Maulid Nabi 1443 H.

Elzam Rahmadi selaku Menteri Mikat yang juga menjabat sebagai Ketua KKI menjelaskan bahwa program ini diselenggarakan sebagai bentuk mempererat ukhuwah islamiah antar civitas akademika PSDKU Universitas Airlangga Banyuwangi. Pasalnya, ada kolaborasi terbuka antara Mikat, KKI dan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi (PEMKAB) di dalamnya. PEMKAB setuju atas terselenggaranya acara, dan memberikan dukungan penuh untuk mensukseskan acara Fesban yang terlaksana sejak 18 September ini.

Selanjutnya Elzam kembali menjelaskan bahwa untuk Fesban sendiri sudah terlaksana sejak 18 September – 7 Oktober, yaitu timeline untuk pendaftaran peserta melalui gform online. Dan dilanjutkan dengan technical meeting serta pengiriman video hadrah pada tanggal 8 – 10 Oktober 2021.

“Penjurian untuk penentuan 10 besar grand finalis dilaksanakan secara offline pada tanggal 13 Oktober, dan dilanjutkan dengan technical meeting grand finalis pada 16 Oktober secara online. Puncaknya digelar secara offline yaitu pada tanggal 19 Oktober lalu,” jelas Elzam.

Terdapat 28 grup peserta yang mendaftar sejak dibukanya pendaftaran, dan hanya akan diambil 3 grup untuk terbaik 1,2, dan 3, serta 1 grup untuk best jingle. Penampilan sekaligus penjurian grand finalis digelar siang hari pada 19 Oktober dan pengumuman dilaksanakan pada malam harinya. Diraih oleh Liwa’ul Muridat sebagai Terbaik 1, As-Syamsudin sebagai Terbaik 2, Ashabisuffah sebagai Terbaik 3, dan As-Syamsudin sebagai grup Best Jingle, imbuhnya.

Fesban tahun ini merupakan Fesban kali kedua yang diselenggarakan oleh PSDKU UNAIR Banyuwangi. Namun karena terkendala pandemic, pada tahun ini digelar secara hybrid untuk serangkaian acara Fesban.

“Semoga dengan terselenggaranya Fesban tahun ini dapat memberi kesempatan kepada generasi-generasi pecinta sholawat untuk menyalurkan bakatnya dengan menampilkan kemampuannya dalam acara Fesban kali ini. Besar harapan, Fesban di PSDKU UNAIR Banyuwangi bisa terus diselenggarakan di tahun-tahun berikutnya dengan mengambil evaluasi di tahun-tahun sebelumnya,” pungkas Elzam mengakhiri.

Penulis: Azka Fauziya

Editor: Nuri Hermawan

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp