Alasan Latissa Aura Wibowo Pilih University of Szeged untuk Program IISMA

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
TAMPAK Latissa Aura Wibowo berfoto di depan gedung University of Szeged sebagai awardee Program IISMA. (Foto: istimewa)

UNAIR NEWS – “Dari dulu pengen banget exchange ke Eropa. Setelah aku riset, ternyata University of Szeged ini ranking nya nomor 1 di Hungaria, jadi aku pilih di sini”. Begitu kata Latissa Aura Wibowo yang kini tengah menjalani studi di University of Szeged berkat Program Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA).  

Sejak Senin (6/9/2021) lalu, mahasiswi Fakultas Psikologi Universitas Airlangga (UNAIR) angkatan 2018 itu telah aktif sebagai mahasiswa di University of Szeged. Latissa, sapaannya, mengaku bersemangat. Terlebih, semua kelas yang ia ambil telah diadakan secara tatap muka. 

“Aku di sini masuk ke Faculty of Education. Ada beberapa kelas yang aku ambil di sini bisa ditransfer kredit ke UNAIR,” ujarnya. 

Menurut Latissa, keputusannya memilih University of Szeged sangat tepat. Selain karena reputasi kampusnya yang baik, Kota Szeged sendiri termasuk dalam Schengen Area. Sehingga memungkinkan bagi pendatang seperti Latissa untuk bepergian ke negara-negara lain menggunakan kereta atau bus dengan visa yang sama. 

“Visanya bisa untuk travel ke negara-negara lain. Seperti Paris, Jerman, atau Belanda,” timpalnya. 

Selain itu, Latissa mengaku hampir seluruh biaya kuliah dan biaya penunjang selama tinggal di Hungaria ditanggung oleh pihak IISMA. Di antaranya meliputi Visa, asuransi, tempat tinggal, hingga mendapatkan jatah PCR-Test sebanyak lima kali.

Ia benar-benar merasa senang dan bersyukur. Latissa berharap, dirinya dapat membangun relasi dan memperoleh ilmu yang beragam.

Sebelumnya, Latissa cukup insecure karena kurangnya persiapan selama pendaftaran Program IISMA. Ia menyarankan untuk mahasiswa yang ingin mendaftar Program IISMA agar mempersiapkan sertifikasi tes Bahasa Inggris. Apalagi, tak sedikit universitas yang hanya menerima TOEFL dan IELTS. 

“Aku h-5 pendaftaran ditutup. Sedangkan TOEFL dan IELST hasilnya lumayan lama. Tapi alhamdulillah kemarin aku pake Duolingo English Test diterima, dua hari hasilnya langsung keluar. Syukur nilainya mencukupi,” jelasnya.

Selain tes Bahasa Inggris, rekam jejak selama kuliah juga patut dipersiapkan sejak dini. Dari yang dia lihat, mayoritas awardee IISMA punya pengalaman berorganisasi dan cukup aktif di kampus. 

Latissa pun demikian. Sejak tahun kedua kuliah, dia cukup aktif sebagai relawan di berbagai kegiatan kampus. Latissa juga memiliki pengalaman organisasi di BEM Fakultas Psikologi hingga Asosiasi Psikometrika Indonesia. 

“Buat temen-teman yang berencana ikut Program IISMA, jangan insecure, coba aja dulu. Kita nggak pernah tau rezeki masing-masing. You never know, if you never try,” pesannya.

IISMA merupakan program yang mendukung Kampus Merdeka yang diinisiasi oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI.(*)

Penulis: Erika Eight Novanty

Editor : Khefti Al Mawalia

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp