Simak Cerita Alumnus UNAIR yang Terima Gaji Selama Kuliah Dalam Webinar THEF Online 2021

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
WEBINAR Bertajuk Belajar, Berkarya, dan Berkontribusi yang diadakan oleh TECSID (2/10/2021) lalu secara daring. (Foto: istimewa)

UNAIR NEWS – Taiwan Education Center in Surabaya (TECSID) yang berlokasi di Lantai I Gedung Manajemen Kampus C Universitas Airlangga (UNAIR) mengadakan webinar bertajuk Belajar, Berkarya, dan Berkontribusi di Taiwan. Acara tersebut merupakan agenda penutup rangkaian Taiwan Higher Education Fair (THEF) Online 2021 yang dihelat sejak Senin (27/9/2021 – 1/10/2021). 

Kali ini, TECSID menghadirkan Miftakhul Jannatin selaku Ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Taiwan Periode 2021. Akademisi yang kerap disapa Titin itu merupakan Alumnus UNAIR. Usai menyelesaikan studi S1 dan S2 Kimia di UNAIR, Titin melanjutkan studi doktoral di National Yang Ming Chiao Tung University (NCT-U). 

Dalam kesempatan itu, Titin berbagi cerita mengenai studinya di Taiwan. Ia sempat terkejut ketika tahu bahwa mahasiswa yang tengah mengerjakan proyek penelitian di laboratorium di Taiwan mendapatkan gaji bulanan. 

“Kalau di Indonesia saya bekerja di lab baik ketika S1 maupun S2, itu kan murni untuk menyelesaikan tugas akhir. Di Taiwan, begitu kita masuk, sudah tercantum di LoA-nya. Jadi sebulan dapat berapa dan apa aja fasilitasnya itu sudah ada, jelas,” ungkapnya dalam siaran langsung melalui Youtube (2/10/2021).

Titin sendiri terpilih sebagai Beswan Elite Phd di kampusnya. Dalam sebulan, ia menerima beasiswa sebesar 8.000 Dolar Taiwan dari kampus dan 22.000 Dolar Taiwan dari professor atas penelitian yang ia lakukan. Seluruh dana tersebut telah terintegrasi melalui web dan akan langsung masuk ke rekening mahasiswa. 

“Waktu itu 8.000 itu sudah termasuk bayar kuliah dan dapat dorm,” sambungnya.

Di sisi lain, sebagai Ketua PPI Taiwan, Titin menjelaskan bahwa organisasi tersebut berperan sebagai pendamping pelajar Indonesia yang tengah studi di Taiwan. PPI Taiwan juga kerap kali melakukan penggalangan dana untuk bencana di Indonesia. Serta membantu para Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang bekerja di Taiwan. Di antaranya dengan memberikan pelatihan desain grafis dan pelatihan bahasa inggris gratis. 

“Sebagai akademisi, sebisa mungkin kita memberikan manfaat bagi sekitar,” tandasnya.

Sebagai informasi, sebelumnya pada Jumat (1/10/2021) lalu, TECSID telah menggelar webinar bersama Taipei Economic and Trade Office (TETO) di Surabaya. Dalam webinar tesebut, TECSID memberikan penjelasan seputar Visa dan Legalisasi Dokumen yang diperlukan untuk kuliah di Taiwan. (*)

Penulis: Erika Eight Novanty

Editor: Khefti Al Mawalia

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp