Forsida Buka Ruang Diskusi Lestarikan Budaya Lewat Webinar Budayawan Nusantara

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Budayawan asal Malang Winarto Ekram (kanan) dalam webinar Budayawan Nusantara yang digelar Forsida UNAIR

UNAIR NEWS – Forum Silaturahmi Daerah (Forsida) kembali membuka ruang pertemuan bagi berbagai budaya yang ada di Universitas Airlangga (UNAIR). Menggandeng puluhan Organisasi Mahasiswa Daerah (Ormada), Forsida menggelar webinar Budayawan Nusantara pada Kamis (23/9/2021).

Acara yang bertajuk ‘Mempertahankan Eksistensi Budaya Nusantara’ tersebut menghadirkan Budayawan asal Malang Winarto Ekram. Dalam kesempatannya, Winarto membagikan banyak hal tentang isu-isu kebudayaan di masa kini dan hal yang dapat dilakukan untuk melestarikannya.

Menurut Winarto, kebudayaan Nusantara kini tengah menghadapi tantangan besar melalui kehadiran era disrupsi dan Revolusi Industri 4.0. “Suatu saat kesenian tradisi bisa menggantikan penari dengan mesin. Ada ketakutan luar biasa pada pelaku kesenian dan budaya,” jelas Seniman, sutradara, penari, koreografer asal Malang itu.

Oleh karena itu, Winarto menyoroti implementasi UU RI No. 5 Tahun 2017 Tentang Pemajuan Kebudayaan. Menurutnya, generasi muda harus ikut andil dalam menyukseskan peraturan pemerintah tersebut. Kebudayaan kini harus dipandang sebagai obyek yang memiliki daya guna untuk penguatan ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, dan keamanan.

Perlindungan kebudayaan, lanjut Winarto, dapat dilakukan melalui inventarisasi, pengamanan, pemeliharaan, penyelamatan, serta publikasi. “Pembinaan harus terus dilakukan secara sistematis untuk menyiapkan sumber daya manusia serta lembaga kebudayaan yang mampu menopang kelestarian budaya,” jelasnya.

Winarto pun mengajak generasi muda untuk mempertahankan eksistensi budaya melalui empat langkah, yakni mempelajari dan memahami budaya itu sendiri, mengikuti kegiatan budaya, memperkenalkan produk budaya ke kancah internasional, menjadikan budaya sebagai identitas, serta beradaptasi dengan perkembangan zaman.

“Prinsipnya dalam melestarikan budaya sebenarnya hanya tiga. Disiplin, mengabdi, dan menikmati,” terangnya.

Dalam webinar itu sendiri, perwakilan Forsida UNAIR Hamna Al Adzkiya menggarisbawahi pentingnya peran generasi muda dalam pelestarian budaya. Melalui webinar tersebut, Forsida mengajak para Ksatria Airlangga turut berperan sebagai agent of change yang berpartisipasi menjaga budaya Nusantara.

“Sekarang banyak dijumpai anak muda tertarik budaya asing. Padahal budaya nasional kita punya kekhasan dan keunikan yang dapat menjadi komoditas bernilai tinggi,” jelasnya.

Hal senada pun juga diungkapkan Wakil Ketua BEM UNAIR Sinyie Wulandari. Dalam sambutannya, Sinyie berharap webinar tersebut bisa menjadi wadah masukan, wawasan, dan ilmu baru bagi mahasiswa UNAIR untuk tergerak melestarikan kebudayaan Indonesia.

Tidak hanya diisi dengan materi dan diskusi, webinar itupun juga menampilkan video teaser, parade tari, dan talent duta dari berbagai Ormada di UNAIR. Acara ini sendiri menjadi bagian dari Festival Budaya Airlangga (FBA) 3.0 yang digelar mulai 23-25 September 2021. (*)

Penulis: Intang Arifia

Editor: Binti Q. Masruroh

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp