Analisis Genetik Bone Morphogenetic Protein 2 (BMP2) rs 17563 Pada Kejadian Celah Bibir dan atau Palatum Non Sindromik di Indonesia

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Sumber: Alodokter

Salah satu kelainan orofasial yang cukup sering dijumpai adalah celah bibir dengan atau tanpa celah palatum (CB/P). Faktor yang mempengaruhi terjadi kelainan tersebut adalah multifaktorial yaitu dipengaruhi oleh faktor genetik dan faktor non genetik dalam hal ini adalah lingkungan yang mengalami modifikasi oleh agen luar tubuh, dan juga faktor kondisi lingkungan yang meliputi usia orang tua, konsumsi obat-obatan selama kehamilan, merokok, stress, trauma, asupan gizi, dan infeksi. Perbedaan etnis dan jenis kelamin serta keterkaitan faktor genetik memberikan pengaruh pada angka prevalensi untuk kejadian ini. Telah diketahui bahwa adanya pengaruh asal geografis menunjukkan prevalensi yang berbeda antar populasi.

Pada aspek genetik ada banyak gen yang terlibat dengan kejadian CB/P diantaranya adalah gen yang berperan sebagai polarisasi sinyal pada saat proses morfogenesis yaitu Bone Morphogenetic Protein 2 (BMP2) dan Bone Morphogenetic Protein  4 (BMP4).  Faktor pertumbuhan (growth factor) diperlukan dalam proses signaling sel, diferensiasi sel epitel dan remodelling celah palatum. Bone Morphogenetic Protein (BMP) merupakan superfamily TGF β yang berperan dalam sejumlah proses perkembangan dan pembentukan berbagai elemen kraniofasial jika terdapat gangguan pada jalur sinyal BMP mengakibatkan terhambatnya proses pengaturan ekspresi gen. Gen BMP4 memiliki urutan sekuen DNA lengkap sepanjang 7090 bp terdiri dari empat ekson, terletak pada kromosom 14q22.2 (pada lengan panjang kromosom 14 area 2, band 2, sub band 2) (NIH, 2018).

Single Nucleotide Polimorphism (SNP) Gen BMP4 rs17563 T > C di Indonesia masih belum banyak dikaji lebih lanjut dalam penelitian berbasis biologi molekuler oleh karena itu hasil dari penelitian ini diharapkan dapat berkontribusi terhadap perkembangan ilmu yang ada. Agung Sosiawan dkk pada tahun 2021 melakukan analisis genetik yaitu Single Nucleotide Polimorphism (SNP) Gen BMP4 pada titik rs 17563 T > C di populasi Indonesia dan menunjukkan adanya perubahan asam amino valin menjadi alanin. Penelitian ini melibatkan 70 subyek penelitian terdiri dari 34 subyek berasal dari pasien CB/P dan 36 subyek merupakan kelompok kontrol. Peneliti melakukan analisis genotip dengan mengisolasi DNA seluruh subyek sampel selanjutnya dilakukan proses PCR-RFLP serta konfirmasi genotip dengan sekuensing. Distribusi genotip antara kelompok kasus dan kontrol untuk SNP gen BMP4 SNP rs17653 tidak berbeda secara signifikan. Pada populasi Indonesia frekuensi genotip tertinggi yaitu didapatkan genotip TT (homozigot common) sebanyak 50% pada kelompok kasus (CB/P) dan pada kelompok kontrol 55,6%, kemudian genotip CT (heterozigot) sebanyak 41,2% untuk kasus CB/P dan 36,1 % pada kelompok kontrol. Genotip CC (homozigot uncommon) pada kelompok CB/P didapatkan sebanyak 8,8 % dan pada kelompok kontrol sebanyak 8,3 %.

Penelitian Hao dkk (2018) telah mencari keterkaitan antara polimorfisme gen BMP4 dengan kejadian CB dengan atau tanpa celah CP pada populasi Cina Selatan dan didapatkan hasil yang berbeda pada setiap fenotip CB/P dan menunjukkan bahwa perbedaan fenotip tersebut diduga memiliki etiologi yang berbeda. Chen dkk pada tahun (2012) memberikan bukti tentang hubungan antara BMP4 dan CB/P pada populasi Asia. Setelah dilakukan penelitian pada 12 titik SNP disekitar gen BMP4 ternyata beberapa SNP menunjukkan hasil statistik yang signifikan sebagai faktor risiko CB/P. Penelitian di India yang dilakukan oleh Shavita dkk tahun 2015 bertujuan untuk mengevaluasi polimorfisme BMP4, menghasilkan perubahan asam amino (Val152Ala) pada polipeptida dan dikaitkan dengan kejadian CB/P pada populasi India (Savitha et al., 2015).

Pada populasi Brasil dan populasi kaukasia gen BMP4 memperlihatkan bahwa SNP rs17563 merupakan faktor protektif. Sedangkan pada populasi Asia beberapa penelitian menunjukkan hasil yang berbeda secara statistik dan odd rasio. Hal ini menunjukkan adanya perbedaan etnis memberikan pengaruh terhadap hasil pada penelitian SNP gen BMP4 rs17563 (Li et al., 2017). Hasil analisis pada BMP4 SNP rs17563 T>C tidak signifikan dan berbeda dari studi di negara-negara lain. Perbedaan di setiap tempat adalah dipengaruhi oleh jumlah sampel dalam penelitian serta perbedaan suku dan jenis kelamin. Ini menunjukkan bahwa gen BMP4 mungkin memiliki peran penting dalam patogenesis CB/P.

Penulis: Agung Sosiawan

Artikel detail dari artikel ini dapat diakses pada: http://www.jidmr.com/journal/

Mala Kurniati, Agung Sosiawan, RM. Coen Pramono, Harianto Notopuro, Indah Nuraini, Qurrota A’yun. BMP4 SNP Rs17563 T>C Gene Polymorphism on Non-Syndromic Cleft Lip/Palate
in an Indonesian Population. Journal of International Dental and Medical Research. 2021;14(2):595–599.

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp