Mahasiswa Keperawatan Kembangkan Deodorant Spray Alami dari Belimbing Sayur dan Lavender

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin

UNAIR NEWS – Masalah bau badan dapat diatasi dengan menjaga kebersihan tubuh dan menggunakan sediaan topikal khusus seperti deodorant. Deodorant adalah sediaan kosmetika yang mengandung antiseptik untuk menahan atau mengurangi dekomposisi bakteri sehingga dapat mengontrol bau badan.

Deodorant dapat dibuat dari bahan herbal maupun sintetis. Namun, bahan herbal relatif lebih aman untuk deodorant dari pada bahan sintetis. Salah satu bahan herbal yang memiliki fungsi sebagai antibakteri adalah daun belimbing sayur atau belimbing wuluh (Averrhoa Bilimbi L.).

Berangkat dari hal itu, mahasiswa Keperawatan Universitas Airlangga memanfaatkan daun belimbing wuluh sebagai produk “DEOAVBI” Deodorant Spray Alami dari Daun Belimbing Sayur (Blimbi) dan Lavender. Ide tersebut berhasil membawa mereka lolos pendanaan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) 2021 oleh Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia.

Iswatun Hasanah selaku ketua tim mengatakan, tujuan dari digagasnya DEOAVBI adalah untuk mengetahui cara mengolah daun belimbing sayur menjadi produk deodorant antibakteri. Selain itu, untuk meningkatkan nilai jual dari daun belimbing sayur untuk dijadikan produk inovatif yang bernilai ekonomis dan mengubah anggapan masyarakat mengenai daun belimbing sayur.

“Dengan adanya produk ini, harapan nantinya kami dapat memasarkannya di Surabaya dan sekitarnya. Serta memperluas pemasaran ke seluruh Indonesia agar masyarakat umum kenal khasiat dari daun belimbing sayur dan lavender sebagai deodorant yang alami,” ucap Iswatun.

Produk DEOAVBI ditawarkan dengan desain yang menarik, praktis, dan mudah digunakan sehingga menjadi sebuah produk deodorant yang travel friendly. Produk ini mengandung bahan alam yang unik dan belum ada di pasaran berupa daun belimbing sayur. Selain itu, produk ini dijual dengan harga yang terjangkau. Meski begitu, harga yang ditawarkan tidak mengurangi kualitas bahan yang digunakan.

Pembuatan DEOAVBI dilakukan di rumah produksi yang terletak di Jalan Simorejo Surabaya. Proses produksi hingga pemasaran produk dilakukan dalam jangka waktu empat bulan, yaitu April-Juli 2021.

Alat yang digunakan dalam pembuatan DEOAVBI antara lain beaker glass, gelas ukur, dan botol spray. Sedangkan bahan yang dibutuhkan antara lain ekstrak kulit daun belimbing sayur, minyak esensial lavender, shea butter, tepung maizena, baking soda, minyak vitamin E, dan air serta kemasan produk berupa botol spray.

Iswatun menyebutkan bahwa pada kegiatan PKM ini ia dan tim belajar banyak mulai tentang penulisan proposal, keuangan, penjualan, dan marketing penjualan. Ia dan tim juga banyak mendapatkan masukan membangun dari dosen pembimbing yang membuat kelompok menjadi lebih baik.

“Harapan dari kami, semoga ide ini dapat membawa kami untuk mendapatkan juara dalam PIMNAS 2021 dan menjadikan produk kami dikenal oleh masyarakat luas serta bermanfaat di kehidupan sehari-hari,” harapnya. (*)

Penulis : Umi Maghfiroton Fitri

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp