UNAIR Atur Pemilihan Menu Makanan pada Pasien Isolasi Mandiri

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Foto dari Liputan6

UNAIR NEWS – Universitas Airlangga memberikan fasilitas bagi civitas akademika yang terdampak Covid-19 meliputi tempat isolasi mandiri yang berada di Dormitory Kampus C. Civitas  akademika yang menjalani isolasi mandiri juga dipantau kesehatannya melalui pemilihan menu makanan pada pasien isolasi mandiri.

Koordinator Pramusaji, Renni Krisnawati, S.Pd., mengatakan menu makanan untuk pasien isolasi mandiri selalu berganti-ganti setiap pagi, siang dan malam dengan menu berbeda, kecuali snack dan susu.

“Untuk pembagian makanannya itu dilakukan per jam dimana ada jatah makan pagi, snack, makan siang, kemudian snack, dan terakhir makan malam,” tuturnya saat dihubungi oleh UNAIR News pada Senin (23/8).

Pemilihan menu makanan per jam pun berbeda-beda. Reni mencontohkan, sesi makan pagi dilakukan pukul 06.00 dengan konsumsi menu nasi, kuah soto, ayam suwir tetapi tidak digoreng, bihun, setengah telur rebus, gubis, dan buah potong semangka.

“Seluruh menu makanan tersebut sangat dianjurkan untuk dikonsumsi sebelum jam 9 pagi,” tandasnya.

Kemudian dilanjutkan dengan makanan snack seperti buah apel sekitar pukul 10.00 WIB. Sejam kemudian, pukul 11.00 menu makanan yang disajikan adalah nasi putih dengan kombinasi lauk sayur asam, ikan mujair dengan digoreng sebentar dan ditambahkan tempe bacem, tumis tahu kecap, dan pelengkapnya buah pisang.

“Untuk menu makanan ini sebaiknya dikonsumsi sebelum jam 13.00,” tambahnya.

Perputaran roda juga berlaku sejam kemudian dimana dilanjutkan dengan pemberian konsumsi snack seperti telur rebus 1 dan susu bear brand. Sebelum maghrib juga disiapkan menu makanan untuk para pasien isolasi mandiri. Beberapa menu diantaranya soup macaroni dengan lauk empal manis, perkedel manis, perkedel kentang kukus, tempe tumis sosis, dan tambahan pelengkap pepaya.

“Kami tetap menganjurkan agar seluruh menu makanan tersebut dikonsumsi sebelum pukul 19.00,” ucapnya.

Reni menekankan bahwa pasien isolasi mandiri dibiasakan makan secara teratur agar asupan tubuh dipenuhi dengan imun sesuai dengan asupan 4 sehat 5 sempurna.

“Setiap bagian di atas kertas kardus bertuliskan ‘Sebaiknya dikonsumsi sebelum jam 9 siang’ untuk mengingatkan kepada pasien segera dikonsumsi,” tekannya.

Reni menyebut pemberian kertas diatas kerdus dilakukan untuk mengingatkan pada pasien isolasi mandiri agar segera makan tepat waktu. Hal ini dilakukan untuk menghindari bau pada makanan dan menghindari terlambat makan sehingga dapat menimbulkan sakit maag pada lambung.

Selain itu, Reni mengupayakan untuk menyesuaikan rasa masakan dengan rasa orang tidak sakit, tetapi tetap menghindari gorengan dan sambal. Menu yang diolah oleh tim penyaji juga bergantian setiap kali makan (red: pagi, siang, dan malam dengan menu yang berbeda).

“Sebelum masuk dormitory, kami terdapat pertanyaan bagi pasien apakah mereka memiliki alergi pada makanan dan apa saja yang tidak disukai oleh pasien tersebut kami bedakan menunya,” tutupnya. (*)

Penulis: Dimas Bagus Aditya

Editor: Nuri Hermawan

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp