Raih Juara 1 Berkat Gagasan East Java Cultural Park untuk Daerah Kenjeran Surabaya

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin

UNAIR NEWS – Ksatria muda Airlangga kembali menunjukkan tajinya dalam kompetisi nasional. Kali ini, dua mahasiswa Hubungan Internasional (HI) Universitas Airlangga (UNAIR) menyabet juara 1 dalam lomba karya tulis ilmiah nasional (LKTIN). Prestasi itu diraih melalui penelitian mereka yang mengangkat optimalisasi potensi wisata dan ekonomi kreatif wilayah Kenjeran Surabaya melalui gagasan East Java Cultural Park.

Gagasan tersebut diajukan oleh Bhaskara Chandra dan Ananda Amalia dalam LKTIN 2021 yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Ekonomi Pembangunan Universitas Negeri Malang. Berhasil mengalahkan lebih dari seratus judul abstrak kompetitor nasional, dua mahasiswa HI UNAIR angkatan 2019 itu mengajukan gagasan pembangunan kawasan urban tourism bagi daerah pesisir Kenjeran.

Dalam penelitiannya, keduanya membangun skema yang mampu mempertemukan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dan pihak investor untuk bekerja sama membangun potensi daerah. Skema tersebut tidak hanya untuk membangun pariwisata, namun secara khusus berusaha memberdayakan masyarakat usaha mikro kecil menengah (UMKM) dan ekonomi kreatif di pesisir Kenjeran.

Ananda Amalia atau akrab disapa Lia menjelaskan bahwa gagasan tersebut muncul dari pengalaman mereka yang tergabung dalam kegiatan pengabdian masyarakat oleh Departemen HI UNAIR. Selama kegiatan tersebut mereka melihat banyak pelaku UMKM dan ekonomi kreatif sulit menemukan pasar.

“Selain itu banyak di antaranya yang belum melek teknologi. Padahal di masa pandemi, teknologi seperti situs belanja online dapat menjadi modal berharga untuk memajukan usaha mereka,” imbuhnya.

Melalui pemberdayaan UMKM, diharapkan gagasan East Java Cultural Park dapat muncul sebagai market dan pusat wisata ekonomi kreatif yang mampu menaikkan citra kawasan Kenjeran. Karena meski pembangunan terus dilakukan, masih banyak ditemukan aktivitas balap liar serta potensi daerah Kenjeran yang belum sepenuhnya dioptimalkan.

Keduanya pun berharap agar gagasan tersebut dapat menjadi masukan bagi Pemkot Surabaya. Meski saat ini sektor pariwisata seolah mengalami mati suri, namun keduanya yakin bahwa sekarang adalah momen yang tepat bagi pemerintah untuk membangun kembali pariwisatanya.

“Masa pandemi harus dijadikan sebagai masa berbenah dan bersiap. Harapannya saat pandemi usai, masyarakat UMKM maupun ekonomi kreatif telah siap untuk bangkit kembali dan ikut membangun sektor pariwisata,” ungkap Lia.

Gagasan itu sendiri berhasil meyakinkan para juri LKTIN 2021 dan mengalahkan 9 karya ilmiah lain yang lolos ke babak final. Perumusan gagasan itupun sepenuhnya dilakukan secara daring melalui bimbingan salah satu dosen HI UNAIR, Citra Hennida, S.IP., M.A. Meski menjadi kali pertama mengikuti lomba karya tulis ilmiah, keduanya berhasil merumuskan gagasan yang diyakini tepat dan dibutuhkan Pemerintah Kota dan masyarakat secara keseluruhan. (*)

Penulis: Intang Arifia

Editor: Binti Q. Masruroh

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp