UNAIR NEWS – Pengabdian masyarakat (Pengmas) dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang memberikan kesempatan mahasiswa untuk belajar dan mengimplementasikan ilmunya kepada masyarakat. Pengmas juga diartikan sebagai suatu kegiatan yang bertujuan untuk memberikan bantuan dan layanan kepada masyarakat kurang mampu dalam kondisi terbelakang.
Mengenai hal tersebut, PSDKU Universitas Airlangga Banyuwangi menghadirkan suatu bentuk kegiatan yang menaungi mahasiswa dalam melakukan pengabdian masyarakat dengan memperhatikan permasalahan yang sedang dihadapi oleh masyarakat itu sendiri. Salah satu wadah pengaplikasiannya yaitu program Gerakan Airlangga Mengajar (GAME).
GAME merupakan salah satu program kerja Keluarga Mahasiswa PSDKU UNAIR Banyuwangi, Kementerian Pendidikan dan Keilmuan, yang melaksanakan kegiatan berupa pemberian edukasi seputar pengetahuan diluar materi pelajaran pokok Sekolah Dasar (SD). Tergabung dalam program kerja Desa Mitra oleh Kementerian Pengmas, GAME ikut serta terjun ke lapangan untuk pengoptimalan pengabdian di bidang Pendidikan. GAME kali ini bertempat di Ds. Taman Sari, Kec. Licin, Kab. Banyuwangi.
Kepada Tim UNAIR NEWS, Didin Dwi Hayuningtias selaku ketua pelaksana menjelaskan tentang teknis lapangan yang dilaksanakan full secara offline. Pasalnya, kegiatan ini dilaksanakan selama lima hari berturut-turut (12-16/08/2021).
“Terdapat materi yang berbeda di setiap harinya dengan penanggung jawab yang berbeda pula,” jelasnya.
Merekrut sepuluh volunteer dari empat fakultas yang terdapat di PSDKU Banyuwangi, GAME berjalan dengan penuh antusias dari panitia maupun peserta. Terdapat empat materi yang diaplikasikan dalam pelaksanaannya, yaitu demo kreatifitas dari bahan bekas (hari pertama), sosialisasi teknologi (hari kedua), gerakan literasi (hari ketiga), kesehatan mental (hari kelima), dan penerapan karya kreatifitas dari bahan bekas (hari kelima).
Dalam penjelasannya, Didin bercerita bahwa program Gerakan Airlangga Mengajar ini dilaksanakan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan yang sudah diterapkan sejak adanya pandemic. Meski demikian, antusias peserta tetap naik di setiap harinya. Terlihat dari kerjasama mereka dalam mendengarkan dan beradaptasi dengan lingkungan pengajaran yang berbeda di setiap edukasi materi berlangsung.
“Peserta mudah akrab dengan kakak panitia, oleh karenanya mereka dapat dengan mudah menyerap ilmu yang kami berikan,” ujarnya.
Sementara itu, Mardi Siswoyo S.Pd.SD., selaku Kepala Sekolah SDN 5 Tamansari mengungkapkan rasa terimakasih atas terselenggaranya acara. Mengingat, sudah lebih dari dua bulan siswa-siswi tidak mendapat asupan pelajaran dari sekolah, bahkan untuk masuk sekolah pun sangat sulit karena terkendala PPKM.
“Saya sangat bersyukur karena teman-teman UNAIR mau menyelenggarakan kegiatan semacam ini, yang tentunya akan bermanfaat bagi kita semua, khususnya siswa-siswi SDN 5 Tamansari,” tuturnya.
Selanjutnya beliau menambahkan, dengan diadakannya program Gerakan Airlangga Mengajar ini semoga dapat menambah pengetahuan siswa-siswi atas materi yang tidak didapatkan di sekolah, sehingga dapat meningkatkan kreativitas dan meningkatkan rasa percaya diri yang tinggi.
Mengakhiri perjumpaan dengan Tim UNAIR NEWS, Saskia, siswa SDN 5 Tamansari yang merupakan salah satu peserta GAME memberikan testimoninya kepada panitia atas berlangsungnya acara. Dia mengungkapkan bahwa tidak pernah merasakan kegiatan seperti ini sebelumnya. Selain itu, agenda yang diberikan di setiap pelaksanaannya sangat sesuai dengan siswa berumur 11 tahun.
“Saya senang dengan agenda GAME ini, banyak permainan dan materi yang seru di dalamnya. Kalok bisa dinego, saya ingin waktu pelaksanaan GAME diperpanjang menjadi lebih lama lagi,” ungkapnya.
Penulis: Azka Fauziya
Editor: Nuri Hermawan
