Dosen Psikologi UNAIR Bagikan Tips Atasi Insecure

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Dok. Google

UNAIR NEWS – Perasaan aman atau security merupakan kebutuhan dasar bagi manusia. Akan tetapi beberapa situasi menjadikan seseorang merasa tidak aman atau seringkali disebut dengan insecure. Menurut Atika Dian Ariana, SPsi., M.Sc. dosen Fakultas Psikologi, insecure merupakan rasa tidak aman, tidak mampu, tidak yakin terhadap kemampuan diri sendiri sehingga memicu ketakutan, kecemasan, atau emosi negatif sejenis.

“Kekhawatiran yang muncul akibat merasa tidak aman ini sebenarnya alert system dari tubuh, misalnya ketika menjelang ujian kita belajar lebih giat,” ujarnya dalam Webinar Mental Health Awareness During Pandemic, pada Minggu (11/7). 

Ia melanjutkan bahwa eustress atau stres yang sedang menguntungkan menjadi dorongan untuk mempersiapkan diri sebaik mungkin. “Bukannya biasanya tidak belajar, tapi ketika ujian ada dorongan yang lebih,” tutur dosen Fakultas Psikologi UNAIR tersebut.   

Menurut Atika, orang yang insecure merasa tidak nyaman dalam hubungan interpersonal dan orang yang insecure cenderung pemilih saat berteman. “Picky dalam berteman itu boleh, tapi orang yang insecure memilih teman yang punya power di bawahnya,” terang Atika. “Mereka memilih seperti itu karena merasa secure ketika bisa mengontrol orang lain atas kemauannya sendiri,” lanjutnya.

Dampak Insecurity

Atika menjelaskan bahwa insecurity berdampak pada kehidupan sehari-hari seseorang. Orang yang merasa insecure takut untuk keluar dari zona nyaman sehingga tidak optimal dalam mengembangkan potensi diri. “Orang yang merasa tidak nyaman dengan keadaan, akan berdampak pada kinerjanya menjadi tidak maksimal,” ujarnya.

Insecurity juga berdampak pada relasi atau hubungan dengan orang lain. Atika menyebut bahwa insecurity membuat seseorang mudah mengembangkan pikiran negatif pada orang lain. “Orang yang insecure sulit percaya pada orang lain dan memiliki control issue yang identik dengan relasi yang toksik,” tuturnya. 

Selain kinerja dan relasi dengan orang lain, insecurity yang berlebihan akan berdampak pada kesehatan, baik secara mental maupun fisik.

Mengatasi Insecurity

Atika mengatakan bahwa syarat utama untuk berubah dari keadaan insecure adalah komitmen. Untuk mengatasi insecurity seseorang harus berkomitmen dalam menerapkan self love, yaitu mencintai diri sendiri. Terdapat empat tips yang dibagikan oleh Atika, yaitu:

  1. Memperbaiki pola hidup menjadi lebih sehat
  2. Mengenali dan menyadari diri sendiri
  3. Menerima dan berdamai dengan pengalaman
  4. Menyeleksi lingkungan sosial

“Menerima dan berdamai ini mudah diucapkan tapi sulit ya untuk dilakukan, juga kalau di medsos ada fitur unfollow di dunia nyata juga kita bisa seleksi mana lingkungan yang baik dan nyaman untuk kita,” ujarnya. 

Terakhir, Atika berpesan apabila membutuhkan bantuan untuk mengatasi kekhawatiran yang muncul dapat mencari bantuan dengan curhat ke teman, saudara, atau keluarga yang secara emosional merasa dekat. Selain itu bisa juga dengan meminta bantuan pada layanan bantuan psikologis awal di 119-8 atau layanan “Sejiwa”. 

“Apabila dengan langkah tadi belum dapat mengatasi dan ada keluhan yang menetap sebaiknya segera mencari profesional seperti dokter, psikolog, maupun psikiater,” tandasnya. 

Penulis: Tata Ferliana

Editor: Binti Q. Masruroh

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp